Gawat! Ketersediaan Oksigen RS di Kalsel Tinggal Beberapa Jam Lagi

25 Jul 2021, 09:47 WIB

Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Jakarta, IDN Times - Krisis oksigen di rumah sakit masih saja terjadi. Kali ini, menipisnya ketersediaan oksigen dialami sejumlah rumah sakit di Kalimantan Selatan.

Salah seorang dokter di sebuah rumah sakit swasta yang ada di Kalsel mengungkapkan kondisi ketersediaan oksigen yang hanya bertahan beberapa jam saja.

"Barusan dapat kabar.. 2 jam lagi oksigen di RS Ulin (RS paling besar di Kalsel) mau habis. Bhayangkara menyusul. TPT juga minim, bila perlu oksigen disarankan rujuk juga. Sari Mulia tinggal 5 tabung, RS Syifa tempat saya jaga, kemungkinan sampai nanti malam bertahannya," ungkap dokter Azizatul Aulia dalam akun Twitternya @azizatulauliaa, Sabtu (24/7/2021).

1. Oksigen di rumah sakit khusus COVID-19 sudah habis

Tenaga medis ruang rawat Pinere Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa memakai kostum Alat Pengaman Diri (APD) COVID-19 di Banda Aceh, Aceh, Senin (3/5/2021). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Saat dikonfirmasi IDN Times, Azizatul Aulia mengatakan kabar tersebut diinformasikan dalam grup Ikatan dokter Indonesia (IDI) setempat. Bukan hanya RS Tapin, bahkan, oksigen rumah sakit lain yang merawat pasien COVID-19 sudah habis.

"Barusan info ini tadi RS idaman (Rumah Sakit Daerah yang merawat COVID-19) oksigennya habis. Kalau info dari rumah sakit saya bekerja belum ada kabar, kemungkinan malam ini habis," ujarnya dalam pesan yang diterima IDN Times.

2. Kiriman oksigen belum ada kepastian

Ilustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Sampai saat ini, dia belum mendengar respons atau kiriman oksigen dari pemerintah setempat. Sehingga, dia tidak tahu apakah pemerintah bisa jamin ketersediaan oksigen di rumak sakit.

"Di grup IDI setempat juga belum ada membahas. Kalau di rumah sakit saya bekerja, baru dapat kiriman 10 tabung. Mungkin akan bertahan sampai 12 jam kedepan karena pemakaian sedang naik, sebelumnya 10 tabung bisa bertahan sampai 2 hari," katanya.

3. Ada nyawa yang sedang bertaruh

Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

Aziza tidak bisa memastikan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat. Namun, beberapa rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 saat ini sudah penuh bahkan masih ada antrean di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Sampai rumah sakit daerah saya menutup IGD nya karena sudah terlalu banyak antrian," ujarnya.

Dia berharap krisis oksigen di rumah sakit cepat berlalu sebab ada nyawa yang bertaruh.

"Katanya sih tadi di Samator ada beberapa yang lagi antri untuk pasokan oksigen," katanya.