Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ribuan warga di sepanjang pesisir Barat Banten mulai Anyer, Carita, Labuan, Sumur hingga Tanjung Lesung diperintahkan aparat setempat untuk mengungsi ke tempat tinggi setelah BMKG merilis peringatan bahaya gelombang tinggi di Selat Sunda akibat pasang laut bulan purnama dan letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Jakarta, IDN Times - Dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah. Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB.

"Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

1. Diduga akibat erupsi Gunung Anak Krakatau

Anak Gunung Krakatau (ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia)

Sutopo menjelaskan, tsunami kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai.

"BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," jelasnya.

2. Puluhan orang meninggal dan bangunan rusak

Editorial Team

Tonton lebih seru di