Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gerindra Kawal Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates usai Direstui BPOM

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono. (Dok. Instagram pribadi Budisatrio Djiwandono).
Intinya sih...
  • Vaksin TBC M72 mendapat izin uji klinis dari BPOM setelah melewati evaluasi ilmiah dan dinyatakan aman.
  • Vaksin sudah pada fase 3, menguji efektivitas pada populasi besar dengan pengawasan ketat dari berbagai lembaga dan institusi.
  • Uji klinis vaksin ini dilakukan di Indonesia dengan harapan dapat memperkuat industri farmasi nasional dan memberikan solusi bagi masalah kesehatan global.

Jakarta, IDN Times - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono, mendukung pelaksanaan uji klinis vaksin TBC M72 yang dikembangkan Founder Microsoft Bill Gates menyusul penerbitan izin resmi uji klinis dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Adapun, BPOM menyatakan bahwa vaksin tersebut telah melalui evaluasi ilmiah dan dinyatakan aman untuk digunakan dalam fase uji lanjutan.

“Penerbitan izin oleh BPOM merupakan jaminan bagi publik bahwa uji klinis ini bukan eksperimen coba-coba, melainkan bagian dari proses ilmiah yang terukur dan diawasi secara ketat,” ujar Budisatrio dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2025).

1. Uji klinis vaksin TBC uji efektivitasnya

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono. (Dok. Instagram pribadi Budisatrio Djiwandono)

Budisatrio menggarisbawahi bahwa vaksin TBC yang saat ini diuji bukan lagi menguji aspek keamanan, melainkan efektivitas. Uji praklinis, dan fase 1 hingga 2 sudah dilalui dengan baik. Vaksin TBC M72 saat ini sudah berada pada fase 3, dimana produk vaksin ini sudah terjamin keamanannya.

"Sekarang kita berbicara soal efektivitas pada populasi yang lebih luas, dengan pengawasan berlapis dari BPOM, Kementerian Kesehatan, DPR, World Health Organization (WHO), hingga akademisi dari perguruan tinggi nasional,” kata dia.

2. Bisa buka peluang industri farmasi

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono. (Dok. Instagram pribadi Budisatrio Djiwandono)

Sebagai informasi Vaksin TBC M72 sendiri dikembangkan oleh Gates Medical Research Institute, yang merupakan bagian dari Gates Foundation, bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan industri biofarmasi global.

Indonesia menjadi salah satu negara yang berperan penting dalam uji klinis fase 3 untuk mengevaluasi efektivitas vaksin ini dalam populasi besar. Kini sudah ada 2000 orang yang telah disuntik vaksin TBC M72. 

Budisatrio juga mengingatkan, partisipasi Indonesia dalam uji klinis ini membuka peluang penting dalam memperkuat dan membangun kemandirian industri farmasi nasional.

“Ini kesempatan bagi Indonesia untuk terlibat dalam proses riset, transfer teknologi, hingga memperkuat kapasitas produksi vaksin dalam negeri. Sehingga tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen yang menyediakan solusi bagi masalah kesehatan global,” ujarnya.

3. Harus dikawal secara tranparan

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Namun demikian, Budi menegaskan, seluruh proses harus dikawal dengan transparan dan akuntabel. Budisatrio juga mengajak masyarakat untuk tetap optimistis menyambut uji klinis vaksin TBC ini.

“Kami di DPR, khususnya melalui Komisi IX, akan memastikan semua tahapan uji klinis, baik dari segi administrasi maupun kaidah ilmiah harus dipenuhi sesuai standar yang berlaku dan dijalankan dengan standar etik tertinggi,” kata dia.

Budi mengatakan, jangan sampai ketakutan yang tidak berlandaskan kajian ilmiah justru menutup kesempatan bagi Indonesia untuk bebas dari ancaman TBC.

"Penyakit ini menjadi penyebab kematian ke-3 di Indonesia yang telah menyebabkan 136 ribu kematian setiap tahunnya. Mari kita mengawal proses ini bersama-sama, demi Indonesia yang lebih sehat dan bebas TBC,” tuturnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us