Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono enggan memikirkan pengaruh Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang kini bergabung dengan PDI Perjuangan. Terlebih pengaruh Ahok pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Kita sama sekali gak mikirin Ahok. Ngapain mikirin Ahok,” kata Ferry saat dihubungi IDN Times, Sabtu (9/2).
Ferry mengatakan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) kini sedang fokus untuk 17 April demi memenangkan pasangan Prabowo-Sandi. Meski demikian, ia mengaku sempat membahas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Kita lagi mikir 60-70 hari lagi sudah mau 17 April. Ya diobrolin aja soal Ahok tapi gak pernah dibahas pengaruh terhadap BPN gimana,” ujarnya.
Ferry tidak khawatir dengan masuknya Ahok ke PDIP akan mendongkrak suara bagi Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019. Menurutnya, nama Ahok sudah kerap dikaitkan dengan kubu Tim Kampanye Nasional (TKN).
“Gak (khawatir), masa dongkrak gimana, dari sebelah mana? Polarisasinya sudah, pemilihnya sudah jelas. Kalau pak Ahok masuk dia jadi bagian dari polarisasi itu aja. Gak kurang gak lebih. Ahokers sudah ke TKN. Ahok gak mungkin dukung ke BPN,” jelasnya.
“Kalau seberapa besar pengaruhnya saya gak tahu,” imbuh Ferry.
Sejak awal, Ferry mengaku yakin Ahok akan bergabung dengan kubu TKN. Bahkan ia telah memperkirakan Ahok akan bergabung dengan PDIP ataupun PSI setelah keluar dari penjara.
“Faktanya yang cocok buat Ahok PDIP dan PSI. Masa PKB atau PKS, gak mungkin,” ujarnya tertawa.
Fokus BPN dalam 2 bulan ke depan adalah meraih sebanyak mungin swing voters. Ferry menyebut setidaknya ada 17 persen swing voters yang masih bisa diraih di tengah stagnannya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf.
“Kalau kita trennya naik. Kerja keras pokoknya ke pedesaan. Sebaliknya kalau Jokowi-Ma’ruf Amin stagnan. Mau diapain lagi? Paling curang, bagi-bagi program, declare Jokowi menggunakan instrumen aparat, paling gitu, kalau yang lain dari mana,” papar Ferry.