Kupang, IDN Times - Dijuluki sebagai Kota Kasih, Kupang menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Banyak yang tampak, namun tak sedikit yang tersembunyi.
Goa Kristal salah satu keindahan alam tersembunyi di Kota Kasih. Wisata alam satu ini wajib untuk dikunjungi saat kamu datang ke wilayah Timur Nusa Tenggara.
Minggu (9/11) sore, IDN Times berkesempatan berkunjung ke Gua Kristal, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Gua ini dulunya hanya dikunjungi oleh wisatawan mancanegara lho.
Perjalanan ditempuh lebih kurang 30 menit dari pusat Kota Kupang menuju Goa Kristal. Gua ini berada di daerah Bolok, Nusa Tenggara Timur.
“Sudah ada sejak zaman Jepang,” kata Marno, salah satu pemandu wisata lokal di sana.
“Dulu waktu perang, Jepang sembunyikan senjata di gua ini,” tambah dia menjelaskan.
Saya tiba kisaran pukul 16.00 WITA. Dari mulut gua pantulan matahari yang tak seterik siang terpantul indah ke air yang berada di dalam gua.
Warna biru jernih terpancar dan terlihat jelas dari atas. Sinar matahari memantulkan keindahan alami air yang berada di dasar gua. Jernih dan bersih airnya juga tampak nyata.
Dari mulut gua, jarak kolam masih sekitar 20 meter ke dalam gua. Rute yang harus ditempuh bukan tangga atau jalan rata. Namun tebing dengan bebatuan.
Pemandu wisata dengan senang hati mengantar dan menuntun langkah menuju kolam. Tebing yang curam, tinggi, dan licin menjadi tantangan perjalanan tersendiri.
Sesampainya di dasar gua, keindahan dan kejernihan air kolam tampak nyata di depan mata. Segala lelah menuju ke bawah, terbayar sudah.
Tak hanya indah, gua Kristal juga menyimpan berbagai keunikan. Air yang menggenang di kolak gua kristal merupakan air tawar. Namun karena air ini masuk dari lubang yang sama dengan datangnya air laut, ada rasa asin di air jernih ini.
Tak hanya itu, diceritakan oleh Ery, salah satu pemandu wisata lokal lainnya, Goa Kristal disebut juga dengan Goa Cermin. Hal ini disebabkan karena semula dinding-dinding gua memang berbentuk kristal dan memantulkan bayangan bagaikan cermin.
“Dulu memang kristal. Tapi pengunjung datang lalu minta bawa pulang lama-lama habis,” kata Ery menjelaskan.
Keindahan alam di Kota Kasih ini dapat dinikmati cuma-cuma tanpa pungutan biaya. Pengunjung dapat memberi uang seikhlasnya untuk jasa para pemandu wisata.
Goa Kristal menurut Marno ramai dikunjungi pada hari-hari libur dan di jam-jam tertentu. “Jam pulang anak sekolah, jam 11 itu ramai,” kata Marno.
Sedangkan menurut Ery, gua yang sebelumnya hanya didatangi wisatawan asing ini kini banyak digemari wisatawan lokal. “Sejak 2009 baru ada wisatawan lokal,” kata Ery.
Ia menjelaskan, bulan musim panas seperti Juni dan Juli menjadi bulan ramai pengunjung utamanya mancanegara.