Anies Ingatkan Ancaman COVID-19 Klaster Keluarga saat Libur Panjang

"Saya berharap kepada semuanya antisipasi."

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperingatkan semua pihak untuk mewaspadai lonjakan kasus penularan COVID-19 di klaster keluarga pada akhir Oktober ini. Sebab, pada libur panjang akhir Agustus dan awal September lalu, kasus COVID-19 di Jakarta mengalami lonjakan besar.

"Karena itulah saya berharap kepada semuanya antisipasi," jelas Anies pada Sabtu (10/10/2020).

1. Akhir Oktober ada libur panjang

Anies Ingatkan Ancaman COVID-19 Klaster Keluarga saat Libur PanjangAnies Baswedan di Polda Metro Jaya (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Anies menjelaskan ada libur panjang pada akhir bulan yang akan datang dalam waktu dekat ini. Hari Maulid Nabi dan cuti bersama akan menyambung dengan akhir pekan sehingga totalnya ada lima hari libur.

"Karena saya imbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai timbul klaster keluarga yang sangat besar karena libur bersama," ujar Anies.

Baca Juga: Anies Janji Bawa Aspirasi Demonstran saat Rapat dengan Semua Gubernur

2. Demonstrasi juga berpotensi membuat kasus COVID-19 melonjak

Anies Ingatkan Ancaman COVID-19 Klaster Keluarga saat Libur PanjangDemo tolak Omnibus Law di kawasan Harmoni pada Kamis (8/10/2020). IDN Times/Ilyas Mujib

Selain itu, Anies mengaku khawatir dengan demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Sebab, hal itu berpotensi membuat kasus COVID-19 melonjak.

"Kami khawatir dengan sangat serius potensi lonjakan kasus akibat demo yang terjadi di berbagai daerah termasuk di Jakarta." kata Anies.

3. Sudah ada 84.364 orang terpapar COVID-19 di Jakarta

Anies Ingatkan Ancaman COVID-19 Klaster Keluarga saat Libur PanjangIlustrasi virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Hingga Jumat, 9 Oktober 2020, sudah ada 84.364 orang terpapar COVID-19 di Jakarta. Dari jumlah tersebut, 69.203 di antaranya sudah sembuh dan 1.860 lainnya meninggal dunia.

Selain itu, di Jakarta saat ini juga masih memiliki 13.301 kasus aktif. Kasus aktif di Jakarta masih didominasi oleh pasien tanpa gejala. Tercatat ada 52,7 persen kasus aktif atau 7.008 orang menjalani isolasi mandiri, sementara yang dirawat mencapai 2.555 orang atau tiga persennya.

Baca Juga: Anies Baswedan: Demo Berpotensi Membuat Kasus COVID-19 Melonjak 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya