Anies Klaim Tak ada Lonjakan Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut saat ini terdapat 67 rumah sakit rujukan COVID-19 atau virus corona di ibu kota. Di puluhan rumah sakit itu memiliki total kapasitas lebih dari 3.500 tempat tidur dan 500 ICU. Ia pun mengklaim tidak ada lonjakan pasien virus corona di rumah sakit yang ada di ibu kota.
"Tapi okupansinya saat ini di bawah 35 persen. Artinya kita juga tidak menyaksikan ada lonjakan yang datang ke rumah sakit," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/6).
1. Pemprov DKI Jakarta melakukan tracing secara aktif
Anies mengatakan, lonjakan kasus positif COVID-19 di Jakarta terjadi akibat active case finding. Dulu, pemeriksaan dilakukan bagi yang bergejala, sekarang Pemprov DKI Jakarta melakukan tracing secara aktif sehingga jumlah yang dites pun meningkat.
"Tetapi positivity rate-nya pun masih di bawah 10 persen," ujarnya.
Baca Juga: Anies Baswedan: Atas Izin Allah, Jakarta akan Lewati Cobaan Ini
2. Anies sebut positivity rate di Jakarta rata-rata mencapai 5 persen dalam 10 hari terakhir
Menurut Anies, badan kesehatan dunia (WHO) mensyaratkan positivity rate kasus COVID-19 harus berada di bawah 10 persen apabila ingin menjalani transisi. Ia menyebut saat positivity rate di Jakarta rata-rata mencapai 5 persen dalam 10 hari terakhir dan diyakini salam kondisi aman.
"Tapi jangan karena merasa aman, lalu kita rileks. Ini harus tetap waspada, wabahnya belum selesai, kedisiplinan masih harus dilakukan. Kalau kita terus disiplin InsyaAllah ini terus terkendali. Tapi bila tidak disiplin bukan tidak mungkin angkanya akan melonjak," ujar Anies.
3. Positivity rate tertinggi mencapai 6,2 persen pada Minggu 14 Juni
Berdasarkan data yang dikutip IDN Times dari situs corona.jakarta.go.id, tingkat positivity rate kasus baru harian terakhir yang dicatat Pemprov DKI Jakarta pada Minggu (21/6) sebesar 4,8 persen. Sedangkan, persentase tertinggi dalam 10 hari terakhir terjadi pada Minggu (14/6) dengan 6,2 persen.
Baca Juga: Ada Kasus COVID-19 di Pasar, Ini Kata Anies Baswedan