Jusuf Kalla: SBY dan Mega Tak Cawe-Cawe Pilpres Periode Berikutnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla angkat bicara soal sikap Presiden Joko "Jokowi" yang mengatakan akan membisiki pimpinan partai politik terkait Pemilu Presiden 2024.
Menurutnya hal itu tidak dilakukan oleh Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika akhir masa jabatannya.
"Waktu kami, seperti saya sering katakan, zaman Ibu Mega, Pak SBY, sama sekali tidak mempengaruhi partai politik untuk memilih ini itu. Jadi diberikan kepada partai-partai itu," ujar Jusuf Kalla, Senin (15/5/2023).
1. JK harap pemimpin berikut bisa memajukan bangsa
JK berharap pemimpin Indonesia ke depannya tetap bisa memajukan bangsa dengan cara yang demokratis. Salah satu carannya adalah dengan menjaga kedaulatan rakyat.
"Kita ini yang sudah pengalaman dan sudah pensiun sebenarnya dari kegiatan politik langsung, itu harus beri contoh yang baik, bagaimana kita mewariskan cita-cita politik yang lebih demokratis dan menjaga kedaulatan rakyat," ujarnya.
Baca Juga: Bertemu 1 Jam, AHY dan Jusuf Kalla Bahas Masalah Utang Negara
2. Jokowi akan bisikkan partai soal bakal calon presiden
Editor’s picks
Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan akan membisikkan partai dan koalisi partai, terkait nama bakal calon presiden (capres) yang akan didukungnya pada Pemilu 2024. Capres yang dimaksud adalah sesuai hasil pilihan Musyawarah Rakyat (Musra) relawan Jokowi.
Jokowi mengatakan capres dan cawapres yang akan diusung partai dan koalisi partai telah diatur konstitusi. Karenanya, tugas dia sekarang adalah membisiki partai dan gabungan partai yang saat ini koalisinya belum selesai.
“Sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang koalisinya belum selesai,” kata dia, saat memberikan arahan pada Puncak Musra di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).
3. Jokowi tak ingin tergesa-gesa menyampaikan pasangan Capres yang didukungnya
Kendati demikian, Jokowi tidak ingin tergesa-gesa untuk menyampaikan siapa nama capres yang akan didukungnya. Sebab, menurut dia, ini bagian dari strategi yang ia susun untuk memenangkan Pilpres 2024.
“Jadi kalau saya ngomong sekarang untuk apa? Itu namanya strategi,” ujar dia.
“Jangan tergesa-gesa, jangan grusa-grusu karena Belanda masih jauh,” gurau Jokowi, disambut tawa dan tepuk tangan relawan yang hadir.
Baca Juga: Jusuf Kalla: AHY Punya Kemampuan Jadi Cawapres Anies Baswedan