KPK Usut Kronologi Awal Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bogor Ade Yasin

Ade Yasin jadi kepala daerah keempat yang kena OTT KPK

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin dan para tersangka lainnya yang turut terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Lembaga antirasuah mengusut kronologi awal dugaan korupsi yang dilakukan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Didalami terkait awal mula pembahasan dari temuan Tim Pemeriksa BPK Perwakilan Jawa Barat pada beberapa proyek di Dinas PU Kabupaten Bogor yang diduga prosesnya tidak sesuai ketentuan," ujar Plt Juru Bicara KPK bidang Penindakan, Ali Fikri, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga: Tiru Abangnya Rahmat Yasin, Ade Yasin Jadi Tersangka Suap BPK Jabar

1. KPK konfirmasi bukti-bukti yang ditemukan

KPK Usut Kronologi Awal Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bogor Ade YasinUang tunai dan buku tabungan sebagai barang bukti OTT KPK terhadap Bupati Bogor, Ade Yasin (IDN Times/Aryodamar

Selain itu, KPK juga mengkonfirmasi sejumlah barang bukti dugaan korupsi yang ditemukan dalam penggeledahan. Tim KPK melakukan berbagai tempat di sejumlah daerah di Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan konfirmasi barang bukti hasil kegiatan penggeledahan," ujarnya.

Baca Juga: KPK Geledah 2 Tempat Terkait Dugaan Korupsi Bupati Bogor Ade Yasin

2. Ade Yasin jadi tersangka suap BPK Jawa Barat

KPK Usut Kronologi Awal Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bogor Ade YasinBupati Bogor Ade Yasin usai kena OTT KPK (IDN TImes/Aryodamar)

Ade Yasin ditetapkan sebagai tersangka suap terhadap perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Barat. Suap itu diduga diberikan agar BPK memberikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dalam laporan keuangan Kabupaten Bogor tahun anggaran 2021.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal KPK, Ade Yasin disebut telah menyuap perwakilan BPK Jawa Barat senilai total Rp1,9 miliar. Pada saat tertangkap tangan, KPK turut menyita bukti berupa uang tunai dan di dalam rekening bank senilai total Rp1,024 miliar.

Selain Ade, KPK telah menetapkan tujuh tersangka lainnya. Mereka adalah:

Tersangka pemberi suap:
1. Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor 2018-2023.
2. Maulana Adam, Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor.
3. Ihsan Ayatullah, Kasubdit Kas Daerah BPK AD Kabupaten Bogor.
4. Rizki Taufik, PPK pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor.

Mereka disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Tersangka penerima suap:
1. Anthon Merdiansyah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Kasub Auditor IV Jawa Barat 3 Pengendali Teknis).
2. Arko Mulawan, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor).
3. Hendra Nur Rahmatullah Karwita, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Pemeriksa).
4. Gerri Ginajar Trie Rahmatullah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat. (Pemeriksa).

Mereka disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Baca Juga: 4 Kakak Beradik yang Terseret Kasus Korupsi selain Ade-Rachmat Yasin

3. Ade Yasin jadi kepala daerah keempat yang kena OTT KPK

KPK Usut Kronologi Awal Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bogor Ade YasinBupati Bogor, Ade Yasin, usai tertangkap dalam OTT KPK (IDN Times/Aryo Damar)

Ade merupakan kepala daerah keempat yang tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi oleh KPK. Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Bupati Langkat Terbit Rencana PA, dan Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud teciduk KPK pada Januari 2022.

Ini merupakan operasi tangkap tangan kelima sepanjang 2022. Selain tangkap tangan pada tiga kepala daerah, KPK juga menagkap tangan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Itong Isnaeni Hidayat.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya