Pasar Jadi Klaster Baru COVID-19 di Jakarta, DPRD: Karena Dibuka Lagi

"Mungkin waktu ditutup ada yang positif, kita gak tahu"

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menilai temuan klaster virus corona atau COVID-19 di pasar adalah hal yang wajar. Sebab, pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi pasar-pasar sudah mulai diizinkan beroperasi kembali.

"Mungkin saja waktu ditutup ada yang positif, tapi karena ditutup kita kan gak tahu ya. Nah, setelah dibuka ada (kasus) positif itu wajar," ujarnya saat dihubungi IDN Times pada Minggu (14/6).

1. Pemprov DKI Jakarta harus memastikan protokol kesehatan dilaksanakan di pasar

Pasar Jadi Klaster Baru COVID-19 di Jakarta, DPRD: Karena Dibuka LagiIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Menurutnya, saat ini yang paling penting adalah bagaimana Pemprov DKI Jakarta benar-benar memonitor perkembangan kasus COVID-19 yang terjadi di ibu kota. Selain itu, aparat terkait juga harus memastikan seluruh tempat sudah melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku.

"Jadi kalau ada yang melanggar pemerintah harus betul-betul hadir untuk menertibkan entah itu ditutup sementara atau disanksi atau dipenalti," ujarnya.

Baca Juga: 51 Pedagang di Enam Pasar Jakarta Positif COVID-19, Ini Daftarnya

2. Penutupan pasar selama tiga hari jika ditemukan kasus positif sudah tepat

Pasar Jadi Klaster Baru COVID-19 di Jakarta, DPRD: Karena Dibuka LagiWakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin sebelumnya mengatakan, apabila ditemukan kasus positif virus corona di pasar, maka lokasi tersebut akan ditutup selama tiga hari. Menurut Zita langkah tersebut sudah tepat karena untuk menetralisir lokasi.

"Makanya penting untuk kita taat protokol kesehatan. Random tes dilakukan sering misalnya seminggu sekali, berapa-berapa sampel kan ketahuan, karena tempat ramai paling berisiko," ujarnya.

3. Pemprov DKI Jakarta khawatir dengan penyebaran COVID-19 di pasar

Pasar Jadi Klaster Baru COVID-19 di Jakarta, DPRD: Karena Dibuka LagiWakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Tangkapan Layar Zoom Diskusi Optimalisasi Pelayanan Publik saat Transisi)

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku bahwa Pemerintah Provinsi DKI sangat mengkhawatirkan penularan virus corona terjadi di lingkungan pasar. Hal tersebut diungkapkan Riza dalam sebuah diskusi virtual pada Rabu (10/6).

"Jadi memang masyarakat kita di pasar yang paling rentan terjadi penularan. Jadi yang kita paling khawatirkan adalah di pasar, bukan di rumah ibadah, perkantoran, atau mal," ujarnya.

Baca Juga: Ini 8 Pasar Tradisional di DKI Jakarta yang Kena Kasus COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya