Regina Vianney, Caleg DPRD DKI Jakarta Bermodal Rp20 Juta

Padahal biasanya caleg menghabiskan dana hingga miliaran loh

Jakarta, IDN Times - Saat musim Pemilu, para calon anggota dewan maupun calon pimpinan negara berlomba-lomba mempromosikan diri mereka semenarik mungkin. Tujuannya tak lain agar masyarakat memilih mereka. 

Beberapa cara yang dilakukan biasanya dengan mencetak alat peraga kampanye (APK) seperti baju dan spanduk, membuat konser musik, iklan di media sosial, media massa, dan berkunjung ke tiap rumah warga.

Beberapa waktu lalu seorang caleg DPR RI pernah bercerita kepada IDN Times perihal budget kampanyenya yang menyentuh Rp4 Milliar.

Bayangkan, uang sebanyak itu kalau dialokasikan untuk membeli es kopi kekinian seharga Rp15 ribu bisa mendapat lebih dari 260 ribu gelas.

Nyatanya, tak semua caleg berkampanye dengan modal besar. Seperti Regina Vianney misalnya, Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil tujuh Jakarta Selatan (Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Setiabudi, Pesanggrahan, Cilandak) ini mengaku hanya mengeluarkan biaya kampanye sebedar Rp20 juta saja.

IDN Times berkesempatan bertemu dengannya di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat itu ia tak datang sendirian, ia ditemani empat orang tim pemenangannya.

Selama sekitar satu jam, ia bercerita banyak hal. Simak cerita Regina kepada IDN Times berikut ini.

1. Regina adalah eksportir produk kecantikan

Regina Vianney, Caleg DPRD DKI Jakarta Bermodal Rp20 JutaDok.IDN Times/Istimewa

Sebelum menjadi calon anggota legislatif, Regina aktif menekuni bisnis rumahan produk kecantikan seperti sabun, sampo, body lotion, semuanya berbahan dasar natural yang saat ini sudah diekspor ke berbagai negara selama lima tahun terakhir.

"Awalnya dibantu oleh dua orang di workshop saya, namun setelah lima tahun jalan ada lebih dari 100 perempuan yang membantu produksi produk ini. Sekarang sudah diterima di berbagai negara seperti Malaysia, Dubai (Uni Emirat Arab), Inggris, dan kemarin kita juga baru pulang dari Amerika untuk ekspor ke sana," jelas Regina, Rabu (24/4).

Baca Juga: Lima Caleg Petahana Ini Diklaim Kembali Mewakili Sukabumi di Senayan

2. Ingin bisa melayani lebih banyak orang melalui jalur politik

Regina Vianney, Caleg DPRD DKI Jakarta Bermodal Rp20 JutaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Regina berpandangan bahwa semasa hidupnya ia harus bisa menjadi berkat untuk orang lain. Hal tersebut menjadi salah satu faktor pendorongnya masuk ke dalam dunia politik.

"Mungkin dengan kapasitas saya sebagai pengusaha, saya belum bisa berbuat lebih banyak dari yang saya hasilkan gitu. Namun, dengan saya terjun ke politik saya berharap dengan anggaran yang ada saya bisa lebih melayani lebih banyak orang lagi," katanya.

3. Baru terjun ke politik pada 2017

Regina Vianney, Caleg DPRD DKI Jakarta Bermodal Rp20 JutaFacebook.com/regina.vianney

Ibu dua anak ini berkisah bahwa ia pertama kali terjun ke dunia politk adalah ketika bergabung dengan PDI Perjuangan pada 2017 sebagai Ketua Bidang Ekonomi Banteng Muda Indonesia (BMI).

"Di situ pun saya membuat program usaha kecil yaitu membuat paket-paket seperti kopi-kopi murah di mana itu saya kembalikan pada kader-kader PDIP terutama teman-teman BMI, dari situ mereka bisa mulai belajar jadi usaha," tuturnya kepada IDN Times.

Regina mengira bahwa petinggi partai melihat apa yang dilakukannya berdampak langsung sehingga Ketua BMI saat itu sempat menanyakan ketertarikannya untuk maju menjadi salah satu caleg DPRD DKI jakarta.

Hal itu tak membuat Regina langsung setuju untuk maju. Banyak hal yang ia pikirkan sehingga harus bertanya pada sejumlah orang agar semakin yakin.

"Akhirnya saya memberanikan diri jadi caleg, itu pun berdasarkan verifikasi menanyakan ke teman-teman yang memang merasakan adanya impact dari apa yang saya perbuat," ujar wanita berusia 30 tahun itu.

4. Sempat bingung seperti apa cara kampanye

Regina Vianney, Caleg DPRD DKI Jakarta Bermodal Rp20 JutaFacebook.com/regina.vianney

Ketika resmi menjadi caleg, awalnya Regina sempat bingung bagaimana cara berkampanye karena Pemilu Legislatif 2019 adalah debutnya menjadi caleg. 

Regina pun akhirnya menerapkan pelatihan kerja sebagai strategi kampanyenya. Ia memberi pendidikan bahwa dari bahan yang ada di rumah pun ibu-ibu bisa berkarya.

"Saya punya dua anak masih dikasih ASI, tapi saya tetap bisa produktif dan bisa berusaha dari rumah. Saya juga ingin ibu-ibu yang saya temui ini bisa melakukan hal yang serupa," jelasnya.

Salah satu pelatihan yang diberikannya adalah mengemas produk kecantikan dengan standar ekspor. Hasil pengajaran tersebut kemudian dijual Regina pada kliennya sehingga ibu-ibu tersebut mendapat keuntungan.

"Karena di dalam benak saya, kalau bisa berbuat dari sekarang kenapa harus nunggu menjabat nanti. Jadi, selesai pileg ini akan terus berjalan. Hari jumat nanti saya juga akan turun ke dapil saya," ujar Regina.

Baca Juga: Menakar Biaya Kampanye Caleg Debutan Pemilu 2019

5. Biaya kampanye Rp20 juta, paling banyak untuk branding mobil

Regina Vianney, Caleg DPRD DKI Jakarta Bermodal Rp20 JutaFacebook.com/regina.vianney

Kepada IDN Times, Regina mengaku hanya mengeluarkan Rp20 juta untuk berkampanye. 

Regina mengaku tak mau seperti caleg lainnya yang membuat banyak alat peraga kampanye (APK). Menurutnya, banyaknya APK tak menjamin seorang caleg bisa lolos menjadi anggota dewan.

"Yang penting turun langsung dan punya program," tegasnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan suara sementara yang didaptkannya telah mencapai 3.982 suara, jumlah tersebut tertinggi keempat di antara Caleg PDIP lainnya. 

Dari sekian banyak kebutuhan kampanye, Regina mengaku bahwa biaya terbesar yang dikeluarkannya ada pada branding dua mobil miliknya sehingga terpampang wajahnya.

"Kalau buat kampanye akbar kan lucu ya, kapan lagi punya mobil gambar muka sendiri," jelasnya sambil tertawa.

6. Gak masalah kalau gak lolos jadi anggota DPRD DKI Jakarta

Regina Vianney, Caleg DPRD DKI Jakarta Bermodal Rp20 JutaFacebook.com/regina.vianney

Selama Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum selesai menghitung, potensi kalah pun akan tetap ada. Regina mengaku tak ambil pusing soal itu dan memilih menjalani hidup dengan santai.

"Saya lebih stress mikirin gimana konstituen yang sudah percaya memberikan 4 ribu suara bisa merasakan keberadaan saya berguna untuk mereka," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Caleg DPRD Pekalongan yang Hampir Menjual Ginjalnya

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya