Tak Ingin Diintervensi, FGD Tim Panelis Tanpa Cawagub DKI dan Tertutup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Focus Group Discussion (FGD) untuk menyeleksi calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta pada Minggu (3/2) berlangsung tertutup.
Tak hanya itu, seluruh cawagub DKI Jakarta juga tak dihadirkan dalam forum tersebut, karena khawatir ada intervensi pihak lain.
1. Sengaja tertutup dan tak menghadirkan cawagub DKI
Anggota Tim Panelis Cawagub DKI Ubedillah Badrun mengatakan pihaknya memang sengaja tak menghadirkan cawagub dan prosesnya tertutup dari media. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah intervensi dari pihak lain.
“Kami ingin mengetahui daya akseptabilitas ketiga cawagub di mata tokoh masyarakat atau pemangku kepentingan di DKI. Jadi ingin murni tanpa semacam intervensi psikologis dari cawagub,” ujar dia.
Baca Juga: 4 Hal Ini Jadi Pertimbangan Tim Panelis Pilih Cawagub DKI
2. Tokoh publik banyak memberi masukan
Ubedillah mengatakan pihaknya mendapat banyak masukan selama FGD berlangsung, terkait masalah krusial yang harus dituntaskan wakil gubernur DKI nantinya.
“Kami dapat banyak masukan soal kemiskinan, transportasi, sampah, sampai soal ekonomi secara umum maupun spesifik,” jelas dia.
Editor’s picks
3. Hasil FGD akan dibuat dalam bentuk sinopsis
Rencananya, kata Ubedillah, hasil FGD tersebut akan dibuat dalam bentuk sinopsis yang akan dikonfimasi kembali kepada seluruh cawagub, pada Jumat 6 Februari 2019.
“Kami berharap momen itu disaksikan oleh perwakilan peserta FGD,” ucap dia.
4. Proses seleksi cawagub DKI masih panjang
FGD yang dilakukan tim panelis dengan sejumlah tokoh publik tak otomatis menemukan sosok pengganti Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Sebab, ada proses panjang yang masih perlu dilalui.
Tim panelis masih perlu menganalisis dan diskusi yang mendalam. “Baru kemudian bisa kami simpulkan dalam deskripsi yang utuh dan sekaligus mengeluarkan rekomendasi,” kata Ubedillah.
5. Mulai dari akademisi, pengusaha, hingga pengamat hadir dalam FGD
Sejumlah tokoh Jakarta yang hadir dalam diskusi tersebut memiliki beragam latar belakang. Mereka adalah Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah, Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kamsul Hasan, Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna, Budi Wibowo (akademisi), Sugianto (pengusaha), Rakhmat (Serikat Pedagang Pribumi Sejahtera), dan M Sidik (Humanika) serta Arif Sefullah sebagai notulen.
Baca Juga: Keputusan Cawagub DKI Ada di Parpol, Bukan dari Fit and Proper Test