H-1 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Berangkatkan 800 Penumpang Non-Mudik

12 Mei 2021, 12:27 WIB

Ilustrasi suasana Stasiun Kereta di tengah pandemik COVID-19 (Dok. Humas KAI)

Jakarta, IDN Times - Sekitar 800 penumpang khusus non-mudik berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakata pada H-1 Lebaran hari ini, Rabu (12/5/2021). PT KAI menyebutkan jumlah penumpang non-mudik fluktuatif dan dinamis.

"Beberapa hari lalu ada lebih tinggi, tapi hari ini sekitar 800 orang," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Jakarta, Eva Chairunisa, dikutip dari ANTARA.

Pada H-2 Lebaran atau Selasa (11/5/2021), Eva mengungkapkan, jumlah orang yang melakukan keberangkatan non-mudik lebih banyak, mencapai 1.071 orang.

1. Pemberlakuan protokol kesehatan ketat dilakukan KAI

Default Image IDN

Pembatasan dilakukan dalam setiap keberangkatan kereta oleh KAI. "Seluruh rangkaian berangkat okupansi sudah dibatasi hanya 70 persen maksimal dari total seluruh ketersediaan tempat duduk," ujar Eva.

Di Stasiun Pasar Senen, keberangkatan terakhir tercatat pada pukul 09.30 WIB.

Mengutip ANTARA, diketahui tidak ada kepadatan antrean calon penumpang di H-1 lebaran ini. Hal ini lantaran alur keberangkatan sudah melalui pengaturan dari petugas.

Setiap penumpang melakukan cetak tiket otomatis, registrasi untuk tes usap antigen atau GeNose, hingga verifikasi berkas sebelum memasuki kereta.

2. Pasar Senen punya tiga perjalanan KA jarak jauh

Ilustrasi kereta api (IDN Times/Arief Rahmat)

Stasiun Pasar Senen melayani tiga perjalanan kereta api jarak jauh selama masa larangan mudik Lebaran 2021, yakni pada 6-17 Mei. Tujuan akhir dari tiga perjalanan ini adalah Tegal, Purwosari dan Purwokerto.

Tiga jadwal perjalanan jarak jauh tersebut dilayani oleh KA Serayu, Tegal Ekspres dan Bengawan. Seluruhnya merupakan kelas ekonomi. Kereta tersebut melayani penumpang khusus non-mudik.

3. Surat-surat yang harus dipenuhi penumpang non-mudik

IDN Times/Galih Persiana

Sejumlah persyarakat harus dipenuhi calon penumpang sebelum menggunakan kereta api jarak jauh untuk perjalanan non-mudik. Perjalanan non-mudik yang dimaksud adalah perjalanan dinas, kunjungan keluarga yang sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hami, dan persalinan.

Seluruh penumpang non-mudik harus melengkapi surat sebagai syarat. Surat yang dimaksud adala Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dari kepala desa atau lurah setempat yang bertanda tangan basah atau elektronik.

Untuk perjalanan dinas, penumpang juga harus melengkapi diri dengan surat tugas.