Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Ilustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Jakarta, IDN Times - Menghadapi potensi bencana di puncak kemarau yang diprediksi terjadi pada bulan ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan telah mempersiapkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Gelar Kesiapan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dilakukan pada Senin (16/8/2021) kemarin, di Gudang Logistik BNPB, Sentul, Jawa Barat.

"Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus ini. Dampaknya, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan akan mengalami kenaikan angka kejadian," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Selasa (17/8/2021).

1. Perangkat TIK juga dipersiapkan untuk menghadapi awal musim hujan

Default Image IDN

Abdul mengatakan peralatan tersebut juga dipersiapkan untuk menghadapi awal musim hujan 2021.

Terdapat lima perangkat TIK yang dipersiapkan antara lain Mobil Komunikasi Satelit (Komob), Fly Away, ACU 1000, Radio Codan, dan eLTE Rapid System. Fungsi dari teknologi tersebut antara lain untuk menyediakan koneksi internet, radio komunikasi, dan interkoneksi perangkat komunikasi.

Beberapa teknologi tersebut sudah tersebar ke daerah, salah satunya Mobil Komunikasi Satelit. Mobil tersebut sudah tersedia di seluruh 34 BPBD tingkat provinsi di Indonesia.

2. Teknologi komunikasi krusial pada saat situasi tanggap darurat

ilustrasi Petugas BPBD distribusikan makanan buat warga korban banjir (IDN Time/istimewa)

Selain itu, menurut Abdul, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan melatih kesiapan sumber daya manusia atau personel yang akan bertugas mengoperasikan peralatan TIK tersebut dalam misi penanggulangan bencana.

"Komunikasi menjadi hal krusial pada saat situasi tanggap darurat. Teknologi komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam penyampaian informasi bencana, dimana jaringan komunikasi sering kali terputus. Dibutuhkan teknologi yang memadai, cepat, dan tepat serta pelibatan berbagai pihak terkait," ujar Abdul.

3. TIK berfungsi untuk mengirimkan data dan situasi riil di lapangan

Selain siaga bencana banjir BPBD PPU juga siagakan bencana angin puting beliung (IDN Times/Ervan)

Teknologi informasi dan komunikasi ini diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana. Salah satunya untuk mengirimkan data dan situasi riil di lapangan.

Editorial Team