Relawan Harap Jokowi Benahi Radikalisme di ASN hingga Penegakkan Hukum

Menurutnya, Indonesia jadi buangan limbah radikalisme

Jakarta, IDN Times - Harapan besar tertuju pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Salah satunya dari para relawan Jokowi. 

Relawan Padamu Negeri, Sutanto Muliawan, mengatakan bhwa Presiden Jokowi masih punya pekerjaan rumah (PR) untuk memberantas radikalisme, khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurut dia, Indonesia saat ini menjadi "buangan limbah" radikalisme dari Timur Tengah. 

"Sekarang yang berbahaya itu ASN. Setrap abis yang gak benar. Kita ini kan istilahnya jadi buangan limbah dari Timur Tengah. Nah lari ke sini. Bahaya kalau gak dibenahi," kata Sutanto kepada IDN Times di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (20/10). 

Menurut Sutanto, radikalisme di tubuh ASN sudah mengakar. Jika tidak dibenahi, maka upaya pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bisa tak berjalan. 

"Wah bahaya sekali. Sudah mengakar. Di perguruan tinggi banyak. Itu mesti disetrap abis. Dia mesti benahi itu. Kalau gak benahi itu maka (pembangunan) yang lain-lain mati itu," jelas Sutanto. 

Sementara itu, Imam Subagyo, Relawan We Love Jokowi, mengungkapkan harapan berbeda. Dia ingin Presiden Jokowi lebih tegas dalam penegakkan hukum.

"Kita sih terutama untuk penegakan hukum ya. Kalau bisa benar-benar lebih tajam lagi. Kasus-kasus yang seperti FPI," ungkap Imam. 

"Ya kita tau sendiri, lah, mereka (FPI, red) seperti apa. Ada kesan tanda petik kayak kurang, lah. Kita tahu sendiri yang pemimpin besarnya punya kasus banyak," tambah diA.

Baca Juga: Jokowi Batal Ikut Doa Lintas Agama di Depan Istana Negara 

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya