Ruang kelas Sekolah Rakyat di Sentra Budi Luhur Banjarbaru. (Hendra Lianor/IDN Times)
Sementara itu, Hasbi (12), siswa di Sekolah Rakyat, punya mimpi besar yang tumbuh dari ruang kelas sederhana. Ia ingin membalas cinta ibunya suatu hari nanti.
“Yang paling utama itu mau naikin kedua orang tua naik haji. Terus sampai satu keluarga gitu maunya. Terus membahagiain. Sampai besar ya. Terus sama bikin bangga deh pokoknya,” ucap Hasbi dengan penuh keyakinan.
Ia mengaku senang bisa sekolah di sini karena tak perlu membebani orang tua. “Seharusnya mengurangi beban orang tua. Lagi juga enak. Gratis, gratis juga. Banyak temannya, jadi nambah teman.”
“Terima kasih Pak Prabowo karena sudah ada Sekolah Rakyat ini. Jadi bisa semua anak-anak yang seperti Hasbi bisa sekolah. Terima kasih.”
Tak hanya Hasbi. Ibu Rama pun menutup ceritanya dengan doa yang tulus untuk Prabowo.
“Terima kasih Pak Presiden. Sudah membantu kami, orang yang benar-benar… Terima kasih banyak. Mudah-mudahan, biar diberi kesehatan terus, panjang umur. Biar dimurahkan rezekinya., banyak. Amin ya Allah, ya Rabbal Alamin…”
Sekolah Rakyat kini menjadi simbol harapan baru. Bagi mereka yang dulu terpinggirkan dari akses pendidikan, program ini bukan sekadar solusi, tetapi penyambung cita-cita dan bukti bahwa negara hadir untuk memutus tali kemiskinan lewat pendidikan. (WEB)
*Artikel ini merupakan kerja sama IDN Times dengan Tim Komunikasi Prabowo.