Jakarta, IDN Times - Komjen Gatot Eddy Pramono telah menjabat sebagai Wakapolri 2,5 tahun sejak 7 Januari 2020.
Komjen Gatot merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) angkatan 1988. Sebelum menjabat sebagai Wakapolri, dia pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada 2019.
Dalam laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), Komjen Gatot tercatat memiliki harta senilai Rp10.784.282.700 (Rp10 miliar).
Jumlah ini kemudian mengalami peningkatan Rp4.457.940.929 (Rp4,5 miliar) saat ia menjabat sebagai Wakapolri hingga 5 Juni 2020, atau naik 70,47 persen.
Dilansir dari sumber yang sama, ada beberapa jenis harta Komjen Gatot yang mengalami kenaikan, baik secara nilai maupun penambahan aset.
Pertama, aset milik Komjen Gatot berupa tanah dan bangunan mengalami kenaikan jika dibandingkan pada 2018.
Pada 13 Agustus 2018, tanah dan bangunan milik Komjen Gatot nilainya Rp4.807.200.000 (Rp4,8 miliar). Kemudian pada 5 Juni 2020, hartanya naik Rp2.442.400.000 (Rp2,4 miliar) dan menjadi Rp7.249.600.000 (Rp7,2 miliar).
Sementara, alat transportasi milik Komjen Gatot juga nilainya naik signifikan. Dari yang semula punya dua mobil Honda Odyssey tahun 2004 dan Mobil Alphard MVP tahun 2007 dengan nilai Rp550 juta pada 2018, bertambah menjadi Rp1.968.000.000 (Rp1,9 miliar) atau naik Rp1.418.000.000 (Rp1,4 miliar).
Penambahan jumlah harta dari alat transportasi milik Komjen Gatot berasal dari Mobil Suzuki Jimny tahun 2019, Mini Cooper tahun 2011, dua mobil Toyota Land Cruiser tahun 2013 dan tahun 2004.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan, Komjen Gatot tak memiliki harta bergerak lainnya maupun surat berharga.
Kendati, kas dan setara kas milik Komjen Gatot yang dilaporkan pada 5 Juni 2020 senilai Rp1.566.682.700 (Rp1,5 miliar). Angka ini mengalami kenaikan 61,66 persen dari yang dilaporkan pada 13 Agustus 2018, yakni sebesar Rp969.141.771 (Rp969 juta).