Airlangga Klaim Kebakaran Hutan di Indonesia Turun 91,84 Persen

Katanya di Indonesia lebih baik dari AS, Australia dan Eropa

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim Indonesia berhasil menurunkan 91,84 persen luas area kebakaran lahan pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Ia bahkan menyebut, kebakaran hutan di Indonesia pada tahun lalu adalah seluas 300 ribu hektare.

Sementara itu di Amerika Serikat seluas 3,5 juta hektare, Uni Eropa seluas 400.000 hektare, hutan amazon seluas 2,2 juta dan 18,6 juta hektare di Australia pada periode yang sama.

Baca Juga: Jokowi Wanti-wanti Tak Mau Malu di ASEAN Summit Gegara Kebakaran Hutan

1. Janji pemerintah jaga keseimbangan lingkungan dan perekonomian

Airlangga Klaim Kebakaran Hutan di Indonesia Turun 91,84 PersenIlustrasi Hutan (IDN Times/Sunariyah)

Airlangga berjanji bahwa pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

“Indonesia akan memimpin dengan memberikan contoh (leading by example),” Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).

Indonesia kini telah mengambil langkah-langkah konkret sebagai negara pertama yang mengimplementasikan Voluntary Partnership Agreement (VPA) on Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) bersama Uni Eropa dan Inggris. Indonesia juga telah melakukan penguatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

2. Empat cara Indonesia jaga produksi dan perdagangan berkelanjutan

Airlangga Klaim Kebakaran Hutan di Indonesia Turun 91,84 PersenIlustrasi perdagangan (ANTARA FOTO)

Airlangga menjelaskan upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam mewujudkan
produksi dan perdagangan berkelanjutan. Pertama, penerapan sistem jaminan legalitas kayu dan minyak sawit berkelanjutan (ISPO). Kedua, upaya mengurangi kayu illegal dan deforestasi. Ketiga, upaya restorasi dan rehabilitasi lahan gambut. Terakhir, dengan penetapan lahan konservasi.

"Upaya dilakukan untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen di 2030 dan bahkan bukan tak mungkin dengan dukungan kerjasama internasional diperkirakan dapat dikurangi hingga 41 persen emisi di 2030," ucapnya.

Baca Juga: Mantap! Tujuh Industri Sawit PTPN VII Kantongi Sertifikat ISPO

3. Indonesia pimpin dialog internasional

Airlangga Klaim Kebakaran Hutan di Indonesia Turun 91,84 PersenMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Indonesia memimpin forum dialog Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) sebagai cochairbersama dengan Inggris, selaku tuan rumah KTT Perubahan Iklim COP26. Forum ini merupakan salah satu side event yang akan diselenggarakan sepanjang tahun dalam rangkaian kegiatan menuju Sidang Perubahan Iklim COP26 yang agenda puncaknya akan diadakan pada bulan November di Glasgow, Inggris.

Pertemuan awal pejabat negara setingkat Menteri (First Ministerial Roundtable) dari 26 negara telah dilakukan pada Kamis (15/04). Forum dialog ini bertujuan untuk menjadi wadah kolaborasi, baik bagi negara-negara produsen maupun konsumen dalam mempromosikan perdagangan komoditas dan pembangunan sembari menguatkan perlindungan terhadap lingkungan dan hutan.

Conference to The Parties (COP) merupakan konferensi pengambilan keputusan tertinggi terkait Konvensi Kerangka Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation Framework Convention on Climate Change - UNFCCC)

“Pertemuan perdana tingkat menteri ini memberi kita kesempatan untuk melakukan dialog terbuka antara negara negara produsen dan konsumen dalam masalah keberlanjutan guna mempromosikan dan meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial serta perlindungan lingkungan,” kata Airlangga.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Para Gubernur soal Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya