Pilpres 2019: Damai di Lapangan, Ribut di Media Sosial

Moeldoko, Dahnil dan Jusuf Kalla kompak soal satu ini

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi -Ma'ruf, Moeldoko mengklaim pemilihan umum (pemilu), khususnya Pilpres 2019 kali ini berjalan damai. Meski ia menggarisbawahi adanya gejolak di media sosial (medsos).

“Ada kondisi paradoks di lapangan antara di dunia maya dan di lapangan. Seolah-olah pergolakan di dunia maya seperti mau perang tapi di lapangan happy-happy aja, gak seperti yang kita baca, semua biasa-biasa saja,” kata Moeldoko di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di tvOne, Selasa (16/4).

1. Pilpres 2019 mirip seperti Pilkada DKI

Pilpres 2019: Damai di Lapangan, Ribut di Media SosialIDN Times/Cije Khalifatullah

Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan RI menyebut Pemilu 2019 ini mirip dengan Pilkada DKI 2017, dimana ia menyebut saat itu seolah terjadi pertempuran namun semuanya berjalan dengan baik.

“Demokrasi dan masyarakat kita sudah matang. Tidak semua masyarakat bermain di media sosial,” ujarnya.

Baca Juga: Temui Prabowo, Adik Ahok: Beliau Pemimpin Pilihan Terbaik

2. Pilpres harus hangat, jangan dingin

Pilpres 2019: Damai di Lapangan, Ribut di Media Sosialpixabay.com/rawpixel

Hal serupa diungkapkan oleh Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut masyarakat hanya ramai di media sosial. Ia juga sepakat dengan Moeldoko tentang suasana Pilkada yang ia sebut hangat.

“Pilpres dan pileg terasa hangat dan panas. Kalau dingin gak bagus. Hubungan yang bagus itu yang hangat, gak boleh panas atau dingin. Mirip Pilkada DKI, tuduhan segala macam,” ujarnya.

3. Indonesia paling damai saat pemilu di level Asia

Pilpres 2019: Damai di Lapangan, Ribut di Media SosialIDN Times/Abdurrahman

Pernyataan serupa disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Setelah 12 kali Indonesia mengadakan pemilu, selama ini hampir tidak ada konflik fisik. Ia bahkan membandingkan Indonesia negara Asia lain dalam masa pemilu.

“Hampir tidak ada konflik dalam 4 pemilu langsung terakhir. Jika dibandingkan negara Asia, kita yang paling damai,” ucapnya.

4. Kampanye negatif dan beda pendapat wajar di negara demokrasi

Pilpres 2019: Damai di Lapangan, Ribut di Media SosialIDN Times/Abdurrahman

Keributan yang ada karena perbedaan pendapat disebut JK merupakan hal yang lumrah, pun termasuk kampanye negatif.

“Tetap damai kecuali konflik karena perdebatan, kampanye negatif itu terjadi di manapun di dunia. Dua hal ini muncul dan itu sah. Yang gak boleh kampanye hitam,” tutur JK.

Baca Juga: Ditanya Kegiatannya Usai Nyoblos, Ini Jawaban Iseng Jokowi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya