Waspada, Longsor Susulan Masih Mungkin Terjadi di Cisolok Sukabumi

Cisolok tergolong rawan longsor

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat diminta untuk mewaspadai kemungkinan longsor susulan karena curah hujan masih tinggi. Masyarakat, khususnya di Dusun Cimapag diminta menjauhi daerah-daerah rawan longsor. 

Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Sabtu (12/01). "Dengan kondisi curah hujan seperti sekarang, maka besar kemungkinan ada longsor susulan. Terlebih daerah ini memiliki kemiringan lereng yang terjal, dan tersusun oleh tanah gembur," kata Dwikorita, seperti dikutip dari Antara. 

1. PVMBG telah memetakan wilayah rentan longsor

Waspada, Longsor Susulan Masih Mungkin Terjadi di Cisolok SukabumiIDN Times/Irfan Fathurohman

Dwikorita mengunjungi Cisolok, Sukabumi, pada Jumat (11/1).  Hadir pula Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo serta Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani.

PVMBG telah memetakan wilayah rentan longsor, sementara BMKG bertugas memberikan peringatan dini terkait informasi curah hujan dan cuaca ekstrim kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Dengan demikian, dia berharap pemerintah daerah dapat lebih tanggap dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayahnya.

2. Cisolok tergolong rawan longsor karena tinggi pergerakan tanah

Waspada, Longsor Susulan Masih Mungkin Terjadi di Cisolok Sukabumi(Kepala BMKG Dwikorita Karnawati) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Dalam peta PVMBG tersebut, kata Dwikorita, wilayah Cisolok termasuk zona menengah dan tinggi untuk pergerakan tanah.

"Artinya, daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, yaitu hujan dengan intensitas lebat atau hujan dengan durasi panjang selama beberapa jam ataupun beberapa hari," imbuhnya.

Air hujan yang meresap ke dalam lereng, jelasnya, meningkatkan tekanan air tanah sebagai daya dorong longsor.

Baca Juga: Ajaib! Seorang Bayi Selamat dari Bencana Longsor Sukabumi

2. Daerah rawan longsor jangan dibangun pemukiman

Waspada, Longsor Susulan Masih Mungkin Terjadi di Cisolok SukabumiIDN Times/Irfan Fathurohman

Dwikorita juga mengimbau agar daerah rawan longsor lebih baik dijadikan kawasan lindung dan jangan dijadikan area permukiman warga. Untuk itu, dia juga menilai, relokasi menjadi pilihan tepat bagi warga setempat agar kejadian longsor yang sempat melanda wilayah ini tidak lagi terulang.

Dalam kunjungan tersebut, Dwikorita bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala PVMBG Kasbani juga melakukan penanaman tanaman vetifer (akar wangi).

Tanaman akar wangi bermanfaat untuk memperlambat dan menyebarkan limpasan air, mengurangi erosi tanah, dan menguatkan daya ikat tanah pada lereng agar lebih stabil. Selain itu, tanaman-tanaman yang berakar tunggang dapat pula berperan sebagai jangkar penguat alamiah pada lereng tanah.

4. Warga juga diminta tidak membuat sawah beririgasi dan kolam di lereng-lereng

Waspada, Longsor Susulan Masih Mungkin Terjadi di Cisolok SukabumiANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Warga setempat juga diimbau untuk tidak mencetak sawah dengan sistem irigasi atau membuat kolam serta empang di lereng-lereng yang rawan longsor. Sebab, sawah dan kolam itu akan memperbanyak resapan air ke dalam tanah.

Tambahan resapan air itu tentu mengakibatkan tekanan air meningkat dan mendorong butiran-butiran tanah bergerak longsor.

Baca Juga: 31 Korban Longsor Sukabumi Teridentifikasi, Ini Daftarnya

5. Sebanyak 32 warga tewas saat longsor menimbun Dusun Cimapag, 31 Desember lalu

Waspada, Longsor Susulan Masih Mungkin Terjadi di Cisolok SukabumiIDN Times/Irfan Fathurohman

Bencana tanah longsor menerjang Dusun Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 31 Desember 2018. Sebanyak 29 rumah tertimbun material longsor.

Sebanyak 32 warga kemudian ditemukan meninggal dunia,1 orang dinyatakan hilang, 64 orang berhasil selamat, dan 3 orang cedera.

Baca Juga: Mengharukan, 2 Bocah Selamat dari Longsor Sukabumi Tapi Jadi Yatim

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya