Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan tidak ikut terprovokasi dengan klaim-klaim kemenangan dari kedua kubu capres-cawapres.
“Yang lain jangan manas-manasin lah, Kominfo dan KPU juga mempunyai satgas yang memerangi hoaks, terutama yang ditunjukkan ke KPU,” kata Rudiantara di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).
Mengenai serangan delegitimasi dari berbagai pihak, Rudiantara meminta masyarakat untuk tetap percaya dan menghormati KPU.
“Kan memang lembaga yang independen untuk menyelenggarakan pemilu, ya kita hormatilah jangan dibikin hoaks-hoaks ke arah KPU. Kita hormati temen-temen (KPU), kasian udah kerja keras masih dilempar hoaks juga,” ujar Rudiantara.
Lebih lanjut, Rudiantara menegaskan, KPU terus melakukan sesuai tugasnya dan ia memastikan perhitungan KPU akurat.
“Ya biar bagaimana pun kita harus tunggu yang legitimate angkanya yaitu dari hasil perhitungan KPU. Manualnya sebetulnya kan ini dibawa dari TPS kemudian dikumpulkan di kecamtan, kabupaten, kota, baru di-scan di-upload di sini, nanti kertasnya nyusul belakangan,” papar Rudiantara.
Mengenai serangan hoaks, Rudiantara mengatakan, prediksinya bahwa angka hoaks akan turun ternyata meleset. Menurut dia, angka hoaks justru meningkat setelah pemilu.
“Saya harap turun tapi ternyata tidak, justru masih ada terus bahkan pilpres sudah tanggal 17 kemarin, pileg selesai, tetapi kita identifikasi masih ada yang berkaitan dengan pilpres,” ucap Rudiantara.
“Perkiraannya untuk sampai 17, kalau kita bandingan hari pertama bulan Maret dan 17 hari pertama bulan April, lebih banyak April,” sambungnya.
Mengantisipasi hoaks berkelanjutan, Rudiantara kembali meminta masyarakat untuk tidak ikut meneruskan hoaks yang menyerang legitimasi KPU.
“Iya jadi kita jaga sama-sama, jangan kirimkan hoaks terutama untuk KPU, kita jaga sama-sama untuk KPU lakukan penghitungan,” kata Rudiantara.