Hobi, Jadi Alasan Pemilik Mayangkara Grup Bertahan di Bisnis Radio
Blitar, IDN Times - Meskipun jumlah pendengar radio tidak lagi seperti dulu, namun 5 radio yang bernaung di bawah Mayangkara Grup tetap eksis. Hobi menjadi salah satu alasan pemilik Mayangkara Grup untuk tetap mempertahankan radio di tengah maraknya pilihan media alternatif lain. Mereka meyakini suatu saat radio pasti akan menemukan format terbarunya, dan dapat kembali eksis serta bersaing di bisnis media.
1. Berdiri sejak 1987, sempat kelola 15 radio di masa jayanya
Direktur SDM Mayangkara Grup, Fuad Saiful Anam, menjelaskan perusahaan ini berdiri sejak 1987. Pada masa jayanya mereka pernah mengelola hingga 15 stasiun radio di wilayah Eks Karisedenan Kediri. Namun saat ini mereka tinggal mengelola 5 stasiun radio saja yakni Radio Patria, Radio Mayangkara, Radio Perkasa, Radio Pandowo dan Radio Josh. "Harus diakui memang bisnis media terutama radio terus merosot, beberapa stasiun radio terpaksa dilepas untuk mengurangi biaya operasional," ujarnya, Jumat (20/8/2021).
2. Andalkan pemasang iklan lokal dan produk kesehatan
Merosotnya radio ini mulai terasa pada awal tahun 2000an. Saat itu banyak televisi swasta muncul dan masyarakat lebih menggemari menikmati tayangan televisi dibanding mendengarkan radio. Namun saat itu mereka masih bertahan karena juga menerima event off air selain mengandalkan pemasang iklan lokal. Namun sejak 2015 lalu, event off air mulai jarang dilakukan sehingga berpengaruh terhadap pemasukan keuangan. Saat ini mereka mengandalkan iklan lokal serta produk kesehatan untuk tetap bisa mengudara. "Karyawan di setiap radio saat ini juga dibatasi, setiap radio yang kami kelola tidak lebih dari 20 orang," terangnya.
3. Yakin radio akan temukan formatnya dan kembali eksis
Fuad mengakui secara bisnis media memang radio saat ini sudah sulit untuk bersaing dengan media lain. Namun pihak manajemen tetap mempertahankannya dengan salah satu alasan hobi. Pemilik Mayangkara Grup sendiri sangat hobi dengan radio. Untuk tetap bisa bersaing mereka terus melakukan riset terkait pengembangan radio di beberapa negara seperti Amerika dan Jepang. "Kita terus melakukan upaya pengembangan untuk tetap bisa bersaing, riset juga terus dilakukan," tuturnya.
