Jakarta, IDN Times - Aksi teror yang diduga dilakukan ZA di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Rabu 31 Maret 2021 mengejutkan publik, khususnya warga di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, tempat tinggal terduga pelaku.
El, salah seorang warga, bercerita ibunda ZA sempat menyampaikan anaknya akan pergi. ZA juga disebut anak kebanggaan orangtua.
"Keluarganya baik kok," ujar El ditemui di dekat rumah ZA, Kamis pagi (1/4/2021).
Dekat dengan keluarga ZA, Ibu El mengatakan bahwa ibunda ZA sempat bercerita anaknya akan pergi. Hal itu disampaikan ketika ibunda ZA menitipkan pesanan daging setengah kilo dan kentang setengah kilo kepada El yang memang sehari-hari berdagang.
"Pagi kemarin saya lewat ke pasar titip daging setengah kilo sama kentang setengah kilo. Saya candain banyak amat setengah kilo mau bikin rendang ya?" kata El bercerita.
"Katanya 'di rumah sih ada cuma nambahin, buat Zakiah, mau pergi,' dibilang gitu doang," kata El mengulangi jawaban ibunda ZA.
Menurut El, ZA merupakan anak kebanggaan orangtuanya. "Rajin, salat rajin, puasa, sunah apapun dijalanin. Anak seperti itu kan bangga ya," ujar El bercerita.
Meski demikian, ZA dikenal warga sebagai anak yang pendiam dan tertutup. ZA dikenal tak pernah bergaul dengan warga.
"Jujur, kalau anaknya sih jarang ke luar," ujar El.
Aksi teror yang dilakukan ZA di Mabes Polri menggemparkan warga yang tinggal di dekat rumah ZA. Meski pelaku dikenal sebagai orang yang tertutup, keluarga pelaku justru dikenal aktif berbaur dengan masyarakat.
Ibunda ZA juga dikenal sebagai sosok yang peduli dengan tetangga. "Waktu anak saya divonis corona, beliau (ibunda ZA) orang nomor satu yang mengatakan turut prihatin," ujar El. Ibunda ZA juga dikenal sebagai orang yang aktif ikut dalam pengajian bersama warga.