Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin disebut-sebut ikut dalam kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ke Hawaii, Amerika Serikat.
Ngabalin mengaku ikut serta dalam rombongan kunjungan Edhy Prabowo, karena menjabat sebagai Pembina Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Yuk, kenali lebih jauh siapa sosok Ngabalin yang sebelumnya juga dikenal sebagai politikus?
Pria kelahiran 1969 ini mengawali karier politik sebagai kader Partai Bulan Bintang (PBB). Namun pada 2010, Ngabalin memutuskan keluar dari partai dan menjadi pengurus Partai Golkar.
Sebelumnya, pada 2004-2009, Ngabalin juga sempat menjadi anggota DPR.
Saat bergabung di Golkar, dia sempat mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif Sulawesi Tenggara, namun ia membatalkan impiannya karena lebih memilih menjadi Dewan Komisaris di Angkasa Pura I.
Pada 2018, Ngabalin diangkat menjadi Anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I menggantikan Selby Nugraha Rahman yang telah menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura I sejak 25 Oktober 2015.
Pada saat itulah, Ngabalin memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan DPP Partai Golkar. "Kalau komisaris itu, undang-undang menjelaskan bahwa saya harus berhenti dari kepengurusan DPP. Saya memang sejak awal memilih membantu presiden," kata Ngabalin di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).
Saat ini, Ngabalin tak lagi menempati posisi komisaris di Angkasa Pura I. Karena pada April 2020, Erick Thohir mengangkat Ngabalin menjadi komisaris di Pelindo III.
Ngabalin juga masuk lingkaran Istana sejak Mei 2018, yang mendapat posisi sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP).
Pada 2019, Ngabalin kembali diminta bergabung ke KSP untuk mengisi posisi yang sama hingga saat ini. Salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan dia adalah memperluas penyebaran informasi mengenai pencapaian kinerja pemerintah.