Capres-Cawapres Diminta Tes Baca Alquran, Begini Reaksi Kubu Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menanggapi usulan tes baca Alquran yang didengungkan oleh Dewan Ikatan Dai Aceh. Usulan tersebut merupakan cara masyarakat Aceh untuk mengoreksi pihak-pihak yang menggunakan isu agama dalam berpolitik.
Sekjen PDI Perjuangan itu juga tak masalah dengan usulan tersebut. Sebab, kata dia, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 sudah siap jika tes tersebut nantinya digelar jelang Pilpres 2019.
Baca Juga: BPN Prabowo-Sandiaga Usul Mitigasi Bencana Jadi Tema Debat Capres
1. Capres-cawapres lain dianggap panik oleh Hasto, kala diajak tes baca Alquran
Hasto juga mempertanyakan, apakah kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersedia atau tidak jika tes baca Alquran dilakukan kepada pasangan capres. Ia menilai usulan Ikatan Dai Aceh menguji kemampuan capres-cawapres membaca Alquran, membuat kubu lawan justru terlihat panik.
"Karena selama ini mereka yang menggunakan isu agama dengan adanya semacam haymaker punch, ternyata mulas betul perutnya, dan kemudian mengajak kembali pada konstitusi," kata Hasto di Media Center Jokowi-Ma'ruf (Posko Cemara), Menteng, Jakarta, Minggu (30/12).
2. Hasto tak mau pihak-pihak menggunakan isu agama untuk menarik simpati publik
Oleh karena itu, Hasto ingin semua pihak tetap mengacu kepada konstitusi. Ia tak mau ada lagi pihak-pihak yang menggunakan isu agama untuk menarik simpati publik. Sebab, agama sejatinya digunakan untuk membangun peradaban.
"Gunakanlah ketentuan-ketentuan di dalam konstitusi. Tapi peribahasa sudah saya katakan, menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Itu menjadi peribahasa yang dianalogikan sangat tepat bagi yang menggunakan isu-isu agama," ujar politikus asal Yogyakarta itu.
3. Pemimpin negara tak diukur dari kepiawaiannya mengaji
Editor’s picks
Hasto menilai tes baca Alquran sebetulnya tak perlu dilakukan, terlebih pemimpin negara tak diukur dari kepiawaiannya mengaji. Hanya pemimpin harus tetap memiliki ketakwaan terhadap Tuhan.
"Agamis itu diukur dari tindak tanduknya, bukan dari klaim politiknya. Dari keputusannya, bukan dari serangan fitnah. Karena itu di akhir tahun ini mari kita kembali di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara itu berdasarkan pada konstitusi kita," imbau pria 52 tahun itu.
4. TKN tetap mengikuti Peraturan KPU (PKPU)
Hasto pun memastikan TKN akan tetap berpegang kepada Peraturan KPU (PKPU) tentang masalah proses pemilihan capres-cawapres Pilpres 2019.
Menjadi pemimpin khususnya presiden dan wakil presiden, kata Hasto, syaratnya sudah diatur sesuai Pasal 10 PKPU Nomor 22 Tahun 2018, dan itu yang dijadikan acuan kubu Jokowi-Ma'ruf.
5. Ikatan Dai Aceh ingin mengakhiri politik identitas
Seperti diketahui sebelumnya, Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan tes baca Alquran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Mereka ingin mengakhiri polemik keislaman yang terus bergulir menjelang Pilpres 2019.
Walau pada akhirnya nanti hasil tes membaca Alquran tak mempengaruhi keputusan KPU RI, setidaknya hal itu jadi langkah tepat bagi Ikatan Dai Aceh, untuk mengakhiri politik identitas yang sudah dilakukan pendukung kedua pasangan capres.
Baca Juga: Makan Siang bersama Ma'ruf Amin, Jokowi Akui Belum Bahas Soal Debat