Strategi Ridwan Kamil Hindari Resesi Terjadi di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekasi, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meyakini Indonesia khususnya Provinsi Jawa Barat terhindar dari resesi yang diisukan datang pada 2023.
"InsyaAllah resesi tidak akan hadir, di Negara lain mungkin resesi, itungan Jawa Barat (dan) Indonesia aman," kata Ridwan kepada wartawan di Bekasi, Minggu (18/12/2022).
1. Harus beli produk lokal
Dia menyarankan masyarakat harus lebih sering membeli produk lokal dibanding produk impor. Dia menyebut jika masyarakat ketergantungan membeli produk dari luar negri, stabilitas ekonomi akan terganggu.
"Syaratnya satu rajin-rajin belanja tapi barang dalam negeri udah itu aja, kalau terlalu banyak beli-beli jual impor exspor, khususnya impor ketergantungan dan stabilitasnya (akan) rawan," jelasnya.
"Kalau itu dilakukan (membeli produk lokal) insyaAllah ekonomi bergerak karena ada pembeli jadi kita tidak kena resesi," tambahnya.
2. Jangan panik
Editor’s picks
Ridwan yang akrab disapa Kang Emil ini juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik menghadapi resesi. Menurutnya, resesi di Indonesia tidak akan terjadi.
"Jangan bikin panik ya, yang resesi di luar negeri, di Indonesia aman," katanya.
Baca Juga: Jokowi: Awal Tahun Depan Sudah Masuk Resesi Global
3. Pengertian resesi
Resesi dalam ekonomi makro adalah kondisi saat produk domestic bruto menurun. Atau saat pertumbuhan dari ekonomi riil memiliki nilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam periode satu tahun.
Dengan kata lain resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat cepat. Resesi berdampak buruk yang membuat penurunan kesehatan pada aktivitas ekonomi sehingga mempengaruhi investasi, lapangan kerja, dan keuntungan yang didapatkan sebuah perusahaan.
Resesi dapat diartikan meningkatnya harga-harga produk di pasar secara tajam atau disebut dengan inflasi. Resesi juga dapat didefiniskan sebagai ekonomi yang mengalami penurunan aktivitas yang drastis dan berkepanjangan.
Drastisnya penurunan ekonomi tersebut merupakan dampak dari depresi parah atau akibat kebangkrutan ekonomi.
Baca Juga: Dihantui Resesi, Zulhas Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh