Bojonegoro, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan menyebut ada 9 kecamatan yang rawan diterjang banjir luapan aliran sungai Bengawan Solo. Kondisi air sungai diperkirakan akan meluap karena curah hujan yang turun pada tahun ini lebih tinggi. Kondisi ini dipengaruhi fenomena La Nina yang puncaknya bakal terjadi pada Desember mendatang.
1. Lamongan diminta waspada bencana alam
Apel kesiapan penanggulangan bencana. IDN Times/Imron Selain banjir, masyarakat Lamongan juga diminta untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi lainnya. Antara lain tanah longsor dan angin puting beliung.
"Dari catatan kami, ada 9 kecamatan yang berada di sepanjang sungai Bengawan Solo ini terdampak bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir," terang kepala BPBD Lamongan, Mugito usai menggelar apel kesiapsiagaan Bencana di Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Rabu sore (25/11/2020).
2. Longsor bisa saja terjadi di wilayah Lamongan selatan dan utara
Petugas mengecek peralatan selam. IDN Times/Imron Adapun daerah yang terdampak banjir luapan air sungai yakni Kecamatan Babat, Laren, Karanggeneng, Turi, Maduran, Sekaran.
"Selain banjir, ancaman bencana lain yang juga bisa terjadi di Lamongan adalah tanah longsor, baik di sepanjang sungai Bengawan Solo maupun daerah perbukitan seperti di Lamongan bagian utara dan selatan. Sedangkan untuk angin puting beliung ini bisa terjadi di wilayah dataran tinggi," jelasnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: Medsos Jadi Penyebab Perceraian Tertinggi Kedua di Lamongan
3. Lamongan tidak terdampak badai La Nina secara langsung
Kepala BPBD Lamongan Mugito. IDN Times/Imron Mugito mengatakan, wilayah Lamongan memang tidak terkena secara langsung La Nina. Namun, dampak dari fenomena alam tersebut berpotensi terjadi di Lamongan.
"Ya dampaknya kan bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung. Sementara untuk mengantisipasi agar tidak terjadi korban, kami juga sudah melakukan beberapa upaya. Di antaranya sosialisasi dan juga mengadakan simulasi penanganan bencana seperti yang kami lakukan hari ini di Desa Kendal," ujarnya.
4. Apel kesiapsiagaan bencana diikuti ratusan personel gabungan
Personil gabungan saat melakukan simulasi. IDN Times/Imron Dalam simulasi penanganan bencana hidrometeorologi tersebut, ratusan personel dilibatkan. Mulai TNI, Polri, hingga BPBD Lamongan.
"Seperti yang telah disampaikan oleh bapak bupati tadi, karena tahun ini bertepatan dengan pilkada, maka selain berupaya menyelamatkan nyawa manusia, kami juga dituntut untuk mengamankan logistik pilkada," tukasnya.
Baca Juga: Waspada Banjir di Beberapa Daerah, BPBD Siapkan Langkah Antisipasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis.
Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.