4 Rahasia Korsel Tangani Wabah COVID-19 dengan Cepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi mengungkapkan empat rahasia Korea Selatan menangani wabah COVID-19. Umar mengatakan, situasi di Korea Selatan saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan Februari lalu. Data terkini, total kasus masyarakat terinfeksi virus corona sebanyak 10.738. Dari jumlah itu, 8.764 dinyatakan sembuh dan 243 meninggal dunia.
"Saat ini penambahan kasus dalam sehari 5-10 kasus. Ini sudah sangat melegakan. Di kota Daegu yang jadi episentrum, kehidupan sudah berjalan normal. Gak ada penambahan kasus baru," kata Umar saat live streaming bersama IDN Times, Senin (27/4).
1. Tenaga kesehatan Korsel belajar dari wabah SARS dan MERS
Umar mengatakan, pemerintah Korea Selatan telah bertindak cepat saat virus corona mewabah. Pemerintah belajar dari wabah SARS dan MERS.
"Saya sempat bertemu Menkes Korsel pada 17 Januari, saya tanyakan soal kesiapannya. Ternyata mereka sudah menyiapkan laboratorium (untuk tes COVID-19), rumah sakit, dan lainnya," kata Umar.
Baca Juga: COVID-19, Warga Miskin Korea Selatan Dapat Rp13 Juta dari Pemerintah
2. Membuat kebijakan taktis
Umar menjelaskan, sejak awal pemerintah mengumumkan untuk tidak melockdown Korea Selatan. Hal itu berdasarkan kondisi geografis dan mobilitas penduduk. Namun demikian, pemerintah menerapkan kebijakan yang seragam.
Editor’s picks
"Ada kebijakan-kebijakan yang sangat koheren, mulai dari tingkat presiden sampai RT," ujarnya.
3. Informasi disampaikan secara transparan
Sejak hari pertama kasus COVID-19 ditemukan, jelas Umar, otoritas kesehatan di Korea Selatan setiap hari menyampaikan perkembangan kasus. Selama dua kali sehari, semua data dibuka sangat rinci, kecuali identitas pasien.
"Jadi di-update kejadiannya di kota apa, lewat mana saja, dan lain-lain," kata Umar.
4. Masyarakat mendukung penuh kemampuan otoritas kesehatan
Menurut Umar, dukungan dan kedisiplinan masyarakat Korea Selatan sangat tinggi. Oleh sebab itu, KBRI Korea Selatan memutuskan tidak mengevakuasi WNI seperti halnya mahasiswa WNI di Tiongkok.
"Selama sebulan kami buka posko di Daegu yang bisa langsung melayani masyarakat di sana. Sekarang ketika situasi dan kondisi sangat baik, WNI kita tetap tenang semuanya. Semua persoalan ditangani bersama-sama," ungkapnya.
Baca Juga: Korea Selatan Sukses Tekan Penyebaran Virus Corona, Ini Rahasianya