Timika, IDN Times - Konflik bersenjata yang terjadi di Papua tidak hanya dari pihak TNI dan Polri yang menjadi korban, tetapi juga masyarakat sipil pun ikut menjadi korban.
Berikut, IDN Times merangkum tiga peristiwa pembantaian KKB pada warga sipil yang menyebabkan puluhan nyawa melayang di bumi Cendrawasih.
Sebanyak 21 pekerja proyek jalan menjadi korban pembantaian pada 2 Desember 2018 di Jalan Trans Papua Wamena-Mbua (Puncak Kabo), sebanyak 21 pekerja tewas dalam dalam peristiwa itu.
Peristiwa itu mengakibatkan 17 karyawan PT. Istaka Karya meninggal dunia, empat orang lainnya belum ditemukan hingga saat ini, sedangkan empat lainnya selamat dalam peristiwa itu.
Nasib nahas juga dialami delapan pekerja jaringan telekomunikasi yang tewas dibantai oleh terduga KKB saat sedang membaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu, 2 Maret 2022 dini hari.
Seorang pekerja berhasil selamat dalam peristiwa tersebut, sedangkan lainnya tewas. Korban selamat kemudian menaiki tower yang terdapat CCTV dan melaporkan kejadian yang dialaminya.
Sebanyak 12 warga sipil menjadi korban pembantaian KKB Nduga setelah dihadang di tengah jalan kemudian dibrondong tembakan dari arah depan.
Sebanyak 10 warga sipil dilaporkan meninggal dalam peristiwa tersebut, sedangkan dua orang lainnya selamat, mereka ditemukan di 4 TKP berbeda.
Sementara itu, pada Minggu, 17 Juli 2022, sebanyak delapan jenazah korban pembantaian KKB Nduga diterbangkan ke kampung halaman. Di antaranya 3 jenazah dikirim ke Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, 3 jenazah dikirim ke Labuan Bajo Provinsi NTT, 1 jenazah dikirim ke Medan Sumatera Utara dan 1 jenazah dikirim ke Palu Sulawesi Tengah.
Sedangkan 1 korban atas nama Alexander Fauwawan di makamkan di TPU SP1 Mimika, Senin (18/7/2022).