Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga Rp31,7 Miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno merinci dana pemasukan selama satu bulan sejak masa kampanye berlangsung pada 23 September lalu.
Dana awal kampanye Prabowo-Sandiaga pada awal pendaftaran di KPU sebesar Rp2 miliar dengan rincian Rp1 miliar berasal dari Prabowo, dan Rp1 miliar lainnya berasal dari Sandiaga.
1. Jumlah dana kampanye Rp31,7 miliar
Ketua Bendahara BPN Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono menyebut selama satu bulan itu jumlah dana kampanye pasangan ini meningkat hingga mencapai angka Rp31,7 miliar.
Rincian pemasukan dana kampanye selama September-Oktober 2018:
-Calon Presiden Prabowo Subianto Rp3.761.439.000 (11,85 persen)
-Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno Rp26.576.238.239 (83,73 persen)
-Partai Gerindra Rp1.389.942.500 (4,38 persen)
-Perseorangan Rp10.050.000 (0,03 persen)
-Kelompok Rp2.570.000 (0,01 persen).
Baca Juga: Bila Terpilih Wakil Presiden, Ini Kebijakan Sandiaga Uno untuk Santri
2. Sumbangan terbesar dari Sandiaga
Editor’s picks
Untuk rincian pemasukan dana kampanye itu disebutkan Thomas terbesar berasal dari Sandi dengan nominal sebesar Rp26.57 miliar atau sebesar 83,73 persen dana kampanye itu berasal dari Sandi.
"Kemudian ada dari Pak Prabowo sebesar Rp3,76 miliar atau sebesar 11 persennya, sedangkan pemasukan lain ada dari Partai Politik sebesar Rp1,38 miliar, dana perseorangan sebesar Rp 10 juta, dan dana kelompok sebesar Rp2,5 juta," kata Thomas di Rumah Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).
3. Hanya Partai Gerindra yang tercatat menyumbang dana kampanye
Kendati demikian, pemasukan dari partai politik pendukung Prabowo-Sandi hanya berasal dari Partai Gerindra. Tiga partai pendukung yakni PKS, PAN, dan Demokrat tak terdaftar memberi sumbangan dana.
Belum dijelaskan mengapa tiga partai pengusung ini tak memberi bantuan dana. Tapi menurut Thomas bukan berarti partai koalisi tidak mendukung. “Memang belum ada, tapi bukan berarti tidak mendukung,” pungkas Thomas.
Thomas mengatakan pihaknya akan terus mengupdate jumlah dana yang masuk untuk biaya kampanye pasangan ini. "Kami akan terus update setiap bulannya," kata dia.
Baca Juga: Dari Tradisional Hingga Post-Islamisme, Sandiaga Layak Disebut Santri?