Bamsoet, Cak Imin, Hingga Muzani Siap Berebut Kursi Pimpinan MPR

Jakarta, IDN Times - Utak-atik calon pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terus berlangsung di penghujung akhir jabatan ketua dan anggota MPR RI periode 2014-2019. Kursi untuk Ketua MPR yang baru akan diisi pada Selasa (1/10).

Merujuk pada UU MD3 yang telah disahkan pada 16 September 2019 lalu. Kini pimpinan MPR RI dari yang semula hanya diisi oleh delapan orang, menjadi 10 pimpinan, dengan komposisi satu ketua dan sembilan wakil ketua.

Mengacu kepada ketentuan yang ada, kursi ketua DPR RI menjadi milik PDIP selaku peraih suara terbanyak. Sementara pemilihan pimpinan MPR RI harus melalui mekanisme paket, yaitu empat orang dari fraksi dan satu orang dari DPD. Dengan demikian PDIP masih berhak untuk memperebutkan posisi tersebut.

Partai Gerindra sudah menunjuk nama untuk diusulkan menjadi pimpinan MPR RI dan Wakil Ketua DPR periode 2019-2024. Untuk pimpinan MPR, Gerindra mengusulkan Ahmad Muzani, sedangkan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

"Sebagai calon pimpinan MPR Pak Prabowo menunjuk Ahmad Muzani menjadi calon pimpinan MPR," kata Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/9).

Sementara itu, Wakil Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Darul Siska menyampaikan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sepakat mengusulkan Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI 2019-2024. Keberhasilan Bamsoet memimpin DPR RI sejak Januari 2018 hingga September 2019 dinilai akan memberikan banyak manfaat bagi MPR RI.

Darul menjelaskan, penempatan Bamsoet menjadi Ketua MPR RI juga akan dikonsolidasikan kepada partai politik lainnya, serta para anggota DPD RI terpilih. Agar paket pimpinan MPR RI bisa dihasilkan melalui musyawarah mufakat, tanpa perlu voting yang terkadang menguras energi.

Kemudian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyiapkan ketua umumnya, Ahmad Muhaimin Iskandar, sebagai pimpinan MPR.

"Kalau kami pasti masih Gus AMI," ujar Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq.

Baca Juga: Bamsoet Siap 24 Jam Bertemu Demonstran Mahasiswa