BPN: Kecurangan Pemilu di Luar Negeri Harus Diusut Tuntas

PPLN dinilai tidak bisa memfasilitasi WNI di Pemilu 2019

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani meminta penyelenggara Pemilu mengusut tuntas dugaan pelanggaran tercoblosnya surat suara untuk salah satu paslon dan caleg DPR RI di Malaysia. Pembiaran terhadap pelanggaran pemilu dinilai BPN bisa mencoreng kualitas demokrasi.

"Kami meminta kecurangan yang tampak nyata dilakukan diusut secara tuntas. Seperti halnya kasus di Malaysia kami minta diusut secara transparan. Tentu ini mencoreng demokrasi kita. Hal itu telah melukai hati kita semua," kata Muzani di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (15/4).

1. BPN minta perwakilan Pemerintah Indonesia mampu memberikan hak konstitusi

BPN: Kecurangan Pemilu di Luar Negeri Harus Diusut TuntasIDN Times/Irfan Fathurahman

Dalam kesempatan itu, Muzani juga meminta seluruh perwakilan pemerintah Indonesia memenuhi hak konstitusi warga negara yang berada di luar negeri.

Ia menjelaskan, saat ini masih terdapat hak konntitusi WNI yang diabaikan oleh perwakilan pemerintah di luar negeri. Panitia Pemilian Luar Negeri (PPLN) tampak tidak siap dengan membludaknya partisipasi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.

Di Hong Kong, Saudi Arabia, Malaysia misalnya, untuk mengurus C6 sebagai kartu untuk mendapatkan hak pilih memakan waktu cukup lama. Rata-rata 10 menit. Sehingga orang menggunakan hak pilihnya sampai berjam-jam. Bahkan sampai kartu C6-nya habis.

"Akibatnya banyak WNI yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya padahal dia telah mengantre cukup lama. Ini menunjukkan negara melalui PPLN tidak bisa memfasilitasi warga negara dalam menggunakan hak politiknya," kata Sekretaris Jenderal partai Gerindra ini.

2. BPN minta perwakilan pemerintahan Indonesia menjaga kotak suara

BPN: Kecurangan Pemilu di Luar Negeri Harus Diusut TuntasDok.Pribadi/Adli Hazmi

Muzani mengatakan, peristiwa ini suatu ironi. Di satu sisi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menerus berkampanye agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Sementara di sisi lain warga negara yang akan menggunakan hak pilihnya di luar negeri justru tidak mendapatkan pelayanan maksimal.

Lebih lanjut, Muzani juga meminta perwakilan pemerintah Indonesia di luar negeri untuk menjaga dan mengamankan kotak-kotak berisi surat suara yang telah dicoblos masyarakat. Sehingga, saat hari penghitungan nanti, suara yang berada di dalam kotak masih sama dengan apa yang telah dipilih masyarakat.

"Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi, untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara demokrasi baik di Indonesia maupun di luar negeri," kata Muzani.

Baca Juga: [BREAKING] TKN Laporkan Kecurangan Pemilu di 7 Negara ke Bawaslu

3. BPN: Kredibilitas TNI-Polri diuji di Pemilu 2019

BPN: Kecurangan Pemilu di Luar Negeri Harus Diusut TuntasDok.IDN Times/BPN Prabowo-Sandiaga

Untuk pencoblosan di Indonesia, BPN mendorong netralitas TNI-Polri dalam pemilihan umum serentak yang akan digelar Rabu 17 April 2019. Netralitas TNI-Polri amat penting demi tegaknya demokrasi di Indonesia.

"Kami tetap berharap kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima TNI, yang telah menjanjikan netralitas aparat di bawahnya di dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden yang akan datang," kata Muzani.

4. Pemilu serentak jadi ujian bagi netralitas TNI-Polri

BPN: Kecurangan Pemilu di Luar Negeri Harus Diusut TuntasIDN Times / Istimewa

Muzani menambahkan, gelaran Pilpres dan Pileg serentak ini akan menjadi ujian berat bagi netralitas TNI dan Polri.

"Netralitas TNI dan Polisi bagi masyarakat menjadi sangat penting karena ini adalah ujian bagi kepolisian, ujian bagi TNI, dalam menjunjung tinggi demokrasi, dalam menjunjung tinggi supremasi sipil, dan dalam berdiri di atas semua golongan, semua partai dan semua calon presiden," ucap Muzani.

5. TNI-Polri jangan tergoda iming-iming

BPN: Kecurangan Pemilu di Luar Negeri Harus Diusut TuntasGrand City Convex/IDN Times/Ardyansah Fajar

Muzani meyakini, ujian terhadap netralitas ini tidaklah ringan karena godaan terhadap kekuasaan begitu terasa dan begitu berat. Oleh karena itu, lanjut Muzani, pihaknya berharap TNI dan Polri tidak tergoda dengan ujian dan iming-iming apapun.

"Kami tetap percaya netralitas TNI dan Polri adalah hal yang harus dijunjung tinggi oleh setiap personel TNI dan Polri di mana pun berada dan ditempatkan," kata Muzani.

Baca Juga: Heboh Petisi Desak Pemilu Ulang di Sydney, Ini Kata KPU

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya