Bripda Ignatius Alami Lebam di Perut Diduga Akibat Penyiksaan Senior

Bripda Ignatius disiksa pada 5 Juni hingga dilarikan ke RS

Jakarta, IDN Times - Bripda Ignatius Dwi mengungkapkan, kerap mengalami intimidasi berupa penyiksaan selama kurun waktu Maret hingga Juni 2023. Penyiksaan paling parah yang ia alami terjadi pada 5 Juni 2023.

Akibat penyiksaan itu, Bripda Ignatius alami lebam di perut hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Bukti lebam itu ia foto dan dikirim ke sang kekasih berinisial CT.

Pengacara keluarga Bripda Ignatius, Jajang, dalam Program Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema ‘Bongkar Kejanggalan Tewasnya Bripda Igantius', Senin (31/7/2023), juga menunjukan foto lebam tersebut.

“Lima (5) Juni ada juga momen dia digebukin dan dilarikan ke rumah sakit karena luka,” kata Jajang.

“Memang berdasarkan keterangan yang diceritakan dia ini seperti maling, sedikit-sedikit diintimidasi kalau tidak mau ikut dimarahi, dipaksa-paksa bahkan dia bilang digebukin sama seniornya,” imbuh Jajang.

Baca Juga: Densus 88: Bripda IMS Mabuk Sehingga Menewaskan Bripda Ignatius Dwi

1. Bripda Ignatius dipaksa minum minuman keras

Bripda Ignatius Alami Lebam di Perut Diduga Akibat Penyiksaan SeniorBripda Ignatius Dwi (IDN Times/Istimewa)

Jajang menjelaskan, Bripda Ignatius merupakan anggota Densus 88 paling junior di Rusun Polri. Berdasarkan cerita Ignatius kepada kekasihnya, ia mendapatkan banyak intimidasi sejak awal 2023.

Selain penyiksaan, Bripda Ignatius juga sering dipaksa minum minuman keras oleh para seniornya.

“Ini terjadi awal 2023, almarhum sudah sering alami intimidasi, dipaksa minum-minuman beralkohol padahal almarhum IDF ini tidak pernah minum minuman alkohol,” kata Jajang.

“Kami print semua buktinya, kami juga punya bukti video, berupa video call dengan pacarnya dia cerita tentang keadaannya seperti apa, itu ada semua,” tambahnya.

2. Keluh kesah Bripda Ignatius ke sang kekasih

Bripda Ignatius Alami Lebam di Perut Diduga Akibat Penyiksaan SeniorTangkapan layar pesan WhatsApp Ignatius kepada sang kekasih CT (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Hingga akhirnya, Bripda Ignatius sempat mengeluh menyerahkan hidupnya di tangan Tuhan. Hal itu lagi-lagi ia ungkap kepada sang kekasih pada 13 Juni 2023.

“Dia bilang ke pacarnya, dia sudah tidak sanggup menghadapi semuanya ini. Dia bilang seperti ini ‘saya takut, tapi kalau Tuhan sayang abang, Tuhan panggil abang’,” kata Jajang membacakan tangkapan layar isi pesan Bripda Ignatius ke kekasihnya.

3. Keluarga Bripda Ignatius akan melaporkan dugaan pembunuhan berencana

Bripda Ignatius Alami Lebam di Perut Diduga Akibat Penyiksaan SeniorKeluarga Bripda Ignatius Dwi (IDN Times/Istimewa)

Oleh karena itu, Jajang menyebut kronologi tewasnya Bripda Ignatius yang disampaikan Polres Bogor itu janggal. Ia akan membuat laporan polisi tentang pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri pada pekan ini.

Keluarga Bripda Ignatius meyakini peristiwa berdarah itu terjadi bukan karena ketidaksengajaan Bripda IMS. Malahan, peristiwa itu telah disiapkan dengan matang.

“Kami sudah punya banyak sekali bukti, bukti ini kami pegang dari komunikasi almarhum IDF dengan pacarnya. Di sini diterangkan semua, sebelum peristwa terjadi banyak sekali peristiwa kejanggalan-kejanggalan di mana terjadilah peristiwa ini,” kata Jajang.

Baca Juga: Begini Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius Dwi Menurut Keluarga

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya