Bripda Ignatius ke Kekasihnya: Kalau Tuhan Sayang, Tuhan Panggil Abang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bripda Ignatius Dwi sempat meluapkan keluh kesahnya kepada sang kekasih, CT, setelah mendapat berbagai intimidasi yang diduga dilakukan oleh seniornya di Rusun Polri Cikeas, Bogor.
Hal itu diungkap pengacara keluarga Bripda Ignatius, Jajang, dalam Program Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema ‘Bongkar Kejanggalan Tewasnya Bripda Igantius’, Senin (31/7/2023).
“Dia bilang ke pacarnya, dia sudah tidak sanggup menghadapi semuanya ini. Dia bilang seperti ini ‘Takutnya abang gak sanggup menghadapi semuanya, kalau Tuhan sayang abang, Tuhan panggil abang’,” kata Jajang membacakan tangkapan layar isi pesan Bripda Ignatius kepada kekasihnya, 13 Juni 2023.
Baca Juga: Bripda Ignatius Alami Lebam di Perut Diduga Akibat Penyiksaan Senior
1. Bripda Ignatius mengirim bukti foto lebam ke kekasihnya hingga dilarikan ke rumah sakit
Sebelum ungkap keluh kesahnya, Bripda Ignatius Dwi sempat menuturkan bahwa dirinya kerap mengalami intimidasi berupa penyiksaan selama kurun waktu Maret hingga Juni 2023. Penyiksaan paling parah yang ia alami terjadi pada 5 Juni 2023.
Akibat penyiksaan itu, Bripda Ignatius alami lebam di perut hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Bukti lebam itu ia foto dan dikirimkan ke kekasihnya.
“Lima (5) Juni ada juga momen dia digebukin dan dilarikan ke rumah sakit karena luka,” kata Jajang sambil menunjukan foto lebam di tubuh Bripda Ignatius.
“Memang berdasarkan keterangan yang diceritakan dia ini seperti maling, sedikit-sedikit diintimidasi kalau tidak mau ikut dimarahi, dipaksa-paksa bahkan dia bilang digebukin sama seniornya,” imbuh Jajang.
2. Bripda Ignatius dipaksa minum minuman keras
Editor’s picks
Jajang menjelaskan, Bripda Ignatius merupakan anggota Densus 88 paling junior di Rusun Polri. Berdasarkan cerita Ignatius kepada kekasihnya, ia mendapatkan banyak intimidasi sejak awal 2023.
Selain penyiksaan, Bripda Ignatius juga sering dipaksa minum minuman keras oleh para seniornya.
“Ini terjadi awal 2023, almarhum sudah sering alami intimidasi, dipaksa minum-minuman beralkohol padahal almarhum IDF ini tidak pernah minum minuman alkohol,” kata Jajang.
“Kami print semua buktinya, kami juga punya bukti video, berupa video call dengan pacarnya dia cerita tentang keadaannya seperti apa, itu ada semua,” tambahnya.
Baca Juga: Densus 88: Bripda IMS Mabuk Sehingga Menewaskan Bripda Ignatius Dwi
3. Keluarga Bripda Ignatius akan melaporkan dugaan pembunuhan berencana
Oleh karena itu, Jajang menyebut kronologi tewasnya Bripda Ignatius yang disampaikan Polres Bogor itu janggal. Ia akan membuat laporan polisi tentang pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri pada pekan ini.
Keluarga Bripda Ignatius meyakini peristiwa berdarah itu terjadi bukan karena ketidaksengajaan Bripda IMS. Malahan, peristiwa itu telah disiapkan dengan matang.
“Kami sudah punya banyak sekali bukti, bukti ini kami pegang dari komunikasi almarhum IDF dengan pacarnya. Di sini diterangkan semua, sebelum peristwa terjadi banyak sekali peristiwa kejanggalan-kejanggalan di mana terjadilah peristiwa ini,” kata Jajang.