Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD, Kondisi Drop Jelang Sidang

Pengacara sebut kondisi Lukas memburuk di dalam tahanan

Jakarta, IDN Times - Pengacara Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona sebut kliennya kini dalam kondisi drop dan dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (16/7/2023) malam.

Padahal, Lukas seharusnya menjalani sidang dugaan suap dengan total Rp45,8 miliar dan gratifikasi senilai Rp1 miliar pada Senin (17/7/2023).

“Jadi benar benar sudah drop kondisi Pak Lukas. Kesehatannya sudah menurun. Sedangkan besok (Senin) sudah mulai sidang lagi," kata Petrus dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Lukas Enembe Kembali Disidang Hari Ini Usai Dirawat di RSPAD

1. Pengacara diminta KPK jemput Lukas Enembe

Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD, Kondisi Drop Jelang SidangTerdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur Papua Lukas Enembe (kedua kanan) berjalan usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan sela oleh Majelis Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (26/6/2023). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sebelumnya, Petrus mengaku sempat dikontak Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi untuk datang membujuk Lukas Enembe agar mau dibawa ke RSPAD. Lukas harus segera dibawa ke RSPAD, karena mual, pusing, dan sudah dua hari tidak makan.

"Jadi saya diminta datang, untuk membujuk Pak Lukas untuk mau dibawa ke RSPAD. Saya dapat kabar, kemarin itu (Sabtu), Bapak Lukas sudah bersedia dibawa ke rumah sakit, karena kondisi kesehatannya yang sudah drop, tapi ditunggu hingga pukul 19.00 WIB, tidak kunjung dibawa. Baru mau dibawa pada pukul 21.00 WIB, di mana Pak Lukas sudah tidur. Dan besoknya (hari ini/Minggu), KPK baru mau bawa Pak Lukas ke RSPAD, tapi Pak Lukas sudah kadung kesal, jadi tidak mau dibawa ke RSPAD," kata Petrus.

Baca Juga: Pengacara Klaim Kondisi Ginjal Lukas Enembe Kritis

2. Pengacara sebut kaki Lukas kembali bengkak

Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD, Kondisi Drop Jelang SidangTersangka Gubernur Papua Lukas Enembe menggunakan kursi roda dan dikawal seusai dibawa dari RSPAD ke ruang pemeriksaan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (12/1/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Karena kesulitan membawa Lukas, maka KPK menghubungi Petrus untuk membujuk. Alhasil, Lukas mau dibawa berobat ke RSPAD.

"Kondisinya sudah drop, sudah dua hari tidak masuk makanan, karena mual dan mengeluh pusing, serta ketika dibantu diminumkan air putih, Pak Lukas kesulitan menelan air minum. Seperti kesakitan tenggorokannya. Dan saya lihat kakinya mulai bengkak lagi," ujar Petrus.

Baca Juga: LHKPN Lukas Enembe Rp33,7 M, tapi Aset yang Disita KPK Rp144,5 M

3. Kondisi Lukas Enembe semakin parah di dalam tahanan

Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD, Kondisi Drop Jelang SidangLukas Enembe di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (11/1/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Selain itu, Lukas juga disebut sudah buang air besar dan kecil di atas tempat tidurnya. Muntah pun di atas tempat tidur.

Ketika Petrus dan adik Lukas, Elius Enembe, datang dan melihat kondisi serta membujuk Lukas untuk mau berobat, baru Lukas Enembe mau dibawa ke RSPAD.

Setelah Lukas bersedia dibawa ke RSPAD, selanjutnya Karutan mengontak dokter KPK agar dibuat Surat Rujukan.

"Saya lihat wajah Pak Lukas sudah sangat pucat, karena saat bertemu Pak Lukas diantar dari kamar tahanan oleh lima tahanan dan menjelaskan kondisi Bapak Lukas, bahwa sudah parah, hanya tiduran saja,  tidak makan, minum dua hari, bahkan mereka membersihkan tempat tidurnya karena ngompol dan BAB di tempat tidur," ujar Petrus.

"Setelah ada kepastian bahwa Pak Lukas mau dibawa berobat, kami lalu bagi tugas, ada tim yang menunggu di RSPAD, yaitu Cosmas Refra dan Antonius Eko Nugroho, yang ke sana. Mereka sudah berangkat dan menunggu di sana," imbuhnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya