Modifikasi Cuaca BPPT Bisa Kurangi Hujan Jabodetabek Hingga 50 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi saat ini tengah menyiapkan dua pesawat untuk melakukan upaya modifikasi awan hujan. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto mengatakan, telah selesai mengkaji prakiraan modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek. Hasilnya, curah hujan di Jabodetabek bisa dikurangi hingga 30-50 persen.
"Pengurangan curah hujan 30 sampai 50 persen bisa dikurangi di wilayah Jabodetabek," ujar Seto dalam Rapat Koordinasi bersama BNPB di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (2/1).
1. BPPT akan menjatuhkan hujan lebih cepat
Proses modifikasi cuaca tersebut, BPPT akan menjatuhkan hujan lebih cepat dari awan yang bergerak menuju Pulau Jawa. Terutama awan yang datang dari bagian barat Pulau Sumatera. Dengan begitu menurutnya, hujan tidak akan jatuh di Jabodetabek.
"Jadi kita akan operasikan guna menjatuhkan awan-awan yg bergerak menuju Jabodetabek. Awan-awan itu arahnya dari Lampung-Selat Sunda dan seterusnya. Ketika awan masuk ke Jabodetabek awan-awan itu kita akan kita jatuhkan, sehingga hujannya gak masuk ke Jabodetabek. Jadi awan yang mau masuk ke Jabodetabek kita hujankan duluan," ucap Seto.
Baca Juga: Waspada! Pekan Ini Sumatera, Kalimantan, Jawa Diprediksi Hujan Ekstrem
2. Pesawat Cesna diterbangkan paling lambat besok pagi
Seto menuturkan, rencananya pesawat Cesna itu akan diterbangkan sore ini atau paling lambat besok pagi.
"Ya sekarang juga kita akan melakukan persiapan ya paling lambat besok pagi sudah bisa harus melakukan penerbangan ya. Kalau bisa sore ini lebih bagus paling lambat besok pagi bisa beroperasi. Sementara ada dua pesawat, yaitu Casa dan CN 295," kata Seto.
3. BPPT memantau radar cuaca untuk memodifikasi awan hujan
Editor’s picks
BPPT akan memantau radar cuaca untuk menentukan jatuhnya hujan. Dia mengatakan dengan hujan buatan ini intensitas air hujan akan berkurang sekitar 30-50 persen.
"Kita monitor terus dengan radar cuaca sehingga kita tau apakah cukup banyak awan-awan yang banyak ke Jabodetabek, kemudian kita terbang ke sana untuk menjatuhkan awan-awan itu. Diperkirakan curah hujan di Jabodetabek akan berkurang secara signifikan, target kita adalah mengurangi 30-50 persen," tuturnya.
4. Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa akan diterpa hujan ekstrem
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Pulau Sumatera dan Kalimantan akan diterpa udara basah dari Samudera Hindia yang mengakibatkan curah hujan ekstrem.
“Diprediksi 5-10 Januari akan masuk aliran udara basah dari arah Samudera Hindia sebelah Barat Pulau Sumatera di sepanjang ekuator,” kata Dwikorita di Gedung Graha BNPB, Kamis (2/1).
5. Indonesia akan terus mengalami hujan ekstrem
Melihat data yang diperoleh BMKG, Dwikorita sebut Indonesia akan terus mengalami hujan yang cukup ekstrem selama dua bulan ke depan. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh arus udara basah yang terus berputar di sebagian wilayah Indonesia.
“Jadi biasanya 3 sampai 5 hari, diprediksi terulang lagi di pertengahan Februari. Sehingga periode tersebut harus diantisipasi dan dimitigasi,” ucap dia.
Baca Juga: Atasi Banjir Jabodetabek, BPPT akan Geser Hujan ke Selat Sunda