Politikus Gerindra Kritik Pernyataan Ma'ruf Amin Sebut "Buta-Budeg"

Gerindra komentari Ma'ruf sebut istilah "buta-budek"

Jakarta, IDN Times - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati menyayangkan penggunaan kata "buta" dan "budek" untuk mengambarkan ketidakmampuan masyarakat menangkap informasi. Pengunaan dua kata tersebut dikhawatirkan dapat melukai perasaan penyandang disabilitas. 

"Sangat disayangkan narasi kiasan 'tuli' dan 'budek' untuk mendeskripsikan hal yang negatif. Patut diingat pengunaannya dapat mencederai rasa hormat kita kepada penyandang disabilitas," ujar anggota Komisi VIII tersebut melalui keterangan tertulis, Minggu (11/11).

Baca Juga: Ini Makna Satu Suara Bagi Kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi

1. Hindari kata-kata kiasan menjurus disabilitas

Politikus Gerindra Kritik Pernyataan Ma'ruf Amin Sebut Buta-BudegInstagram.com/@rahayusaraswati

Politikus yang akrab disapa Sara itu mengimbau semua pihak menghindari kata- kata kiasan yang menjurus kepada penyandang disabilitas. Disabilitas tidak bisa menjadi tolak ukur kemampuan intelegensi seseorang dalam menangkap informasi.

"Saya mengingatkan kita telah memiliki UU Disabilitas, sebuah langkah maju memberi perlindungan kepada penyandang disabilitas. Jangan kita mundur ke belakang hanya karena kepentingan politik," ujar dia.

2. Sara berharap pemerintah mengeluarkan peraturan

Politikus Gerindra Kritik Pernyataan Ma'ruf Amin Sebut Buta-BudegInstagram.com/@rahayusaraswati

Sara berharap pemerintah menindaklanjuti dukungan terhadap UU Disabilitas dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah sebagai turunan hukum. Sara juga meminta elite politisi membuka memorinya untuk mengingat penyelenggaraan  olahraga Asian Paragames di Jakarta beberapa waktu lalu.

Penyelengaraan ajang olahraga itu, kata dia, menunjukkan seluruh elemen masyarakat memiliki komitmen yang sama dalam mendukung penyandang disabilitas dalam berekspresi di segala sektor, termasuk olahraga.

"Mereka (penyandang disabilitas) punya hak berekspresi di sektor pemerintahan, sosial dan lain-lain. Itu perlu dukungan semua pihak, tapi tidak dengan menjadikan kekurangan mereka sebagai stempel untuk perilaku negatif," ujar keponakan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto itu.

3. Ma’ruf Amin menggunakan istilah ‘buta-budek’

Politikus Gerindra Kritik Pernyataan Ma'ruf Amin Sebut Buta-BudegIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyindir orang-orang yang tidak mengakui keberhasilan pembangunan era pemerintahan Joko 'Jokowi' Widodo. Ma'ruf mengunakan kata-kata "buta" dan "budek" bagi pihak yang tidak mengakui keberhasilan Pemerintahan Jokowi.

"Orang yang sehat dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang yang budek saja gak mau mendengar informasi, dan orang yang buta saja yang gak bisa melihat kenyataan," kata Ma'ruf di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (10/11).

Semoga Pak Ma'ruf bukan berniat merendahkan kaum disabilitas, ya guys.

Baca Juga: Cerita Ma'ruf Amin Jadi Penengah Rizieq Shihab dengan Kapolri

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya