Polri Akui Beri Tahu Keluarga Bripda Ignatius Tewas karena Sakit

Wakapolri sebut hal itu dilakukan agar keluarga tidak syok

Jakarta, IDN Times - Polri akhirnya mengakui bahwa mereka memberitahu keluarga tentang penyebab tewasnya Bripda Ignatius Dwi dikarenakan sakit keras. Padahal, anggota Densus 88 itu tewas tertembak oleh seniornya di Rusun Polri Cikeas, Bogor.

Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Agus Andrianto menjelaskan, hal itu dilakukan agar keluarga tidak syok mendengar Bripda Ignatius tewas.

“Kalau misalnya langsung dikasih informasi bahwa putranya meninggal, pasti kan juga akan menimbulkan pertanyaan karena infonya sakit, ya tentunya jangan sampai syok lah, itu harapannya,” kata eks Kabareskrim itu di Rumah Dinas Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

“Kalau dibilang putranya meninggal kan orang tua manapun pasti akan syok. Jadi dengan informasi sakit lalu meninggal itu kan toh tidak ada yang ditutup tutupi kok, semua dibuka,” imbuhnya.

Baca Juga: Ini Percakapan Bripda IMS dan Bripda Ignatius Sebelum Senpi Meletus

1. Polri tegaskan tak ada upaya menutupi kematian Bripda Ignatius

Polri Akui Beri Tahu Keluarga Bripda Ignatius Tewas karena SakitKeluarga Bripda Ignatius Dwi (IDN Times/Istimewa)

Agus menjelaskan, penyidik sudah melakukan tugasnya sesuai prosedur. Ia pun yakin Densus 88 dan Propam Polri mengetahui cerita yang sebenarnya dan apa adanya.

“Karena bebrapa tersangka sudah ditetapkan, artinya tidak ada unsur untuk menutup-nutupi masalah ini,” ujar Agus.

2. Polri singgung proses penyerahan jenazah Bripda Ignatius secara terbuka

Polri Akui Beri Tahu Keluarga Bripda Ignatius Tewas karena SakitJenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage. (instagram.com/kamidayakkalbar)

Bahkan, ia menyinggung proses penyerahan jenazah Bripda Ignatius ke keluarga. Diketahui, berdasarkan video yang beredar, keluarga masih bisa membuka dan melihat Bripda Ignatius di dalam peti.

“Dalam artian keluarga korban bisa melihat jenazah yang bersangkutan tidak ditutup dan bebas dibuka,” imbuhnya.

3. Kronologi tewasnya Bripda Ignatius di Rusun Polri

Polri Akui Beri Tahu Keluarga Bripda Ignatius Tewas karena SakitBripda Ignatius Dwi (IDN Times/Istimewa)

Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas setelah peluru berkaliber 45 dari senjata api rakitan ilegal milik Bripka IG, menembus kepala Bripda Ignatius di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Minggu (24/7/2023).

Peristiwa bermula ketika tersangka IMS bersama saksi AN dan  saksi AY berkumpul di kamar saksi AN pada Sabtu (22/7/2023) pukul 20.40 WIB.

“Saat berkumpul tersebut mereka bertiga mengonsumsi minuman keras dan tersangka IM menunjukkan senjata api yang dia bawa kepada dua saksi, yaitu saksi AN dan AY dalam keadaan magazin tidak terpasang,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Bareskeim Polri, Jumat (28/7/2023).

Setelah menunjukkan kepada saksi AN dan AY, tersangka IM memasukan senjata api ke dalam tasnya sambil memasukkan magasin ke dalam tas.

“Dari hasil rekaman CCTV yang kami dapat, menunjukkan pada pukul 01.39.09 korban ID memasuki kamar saksi AN dan menurut keterangan saksi AN dan AY, tsk IM kembali mengeluarkan dan menunjukkan senpi yang tadi ditunjukkan kepada saksi, ditunjukkan kepada korban ID,” ujar Rio.

“Saat tersangka IMS menunjukkan senjata api tersebut kepada korban, tiba-tiba senjata  tersebut meletus dan mengenai leher korban, terkena pada bagian bawah telinga sebelah kanan menembus ke tungkuk belakang sebelah kiri,” imbuhnya.

Berdasarkan rekaman CCTV, saksi AN dan saksi AY keluar dari TKP pada pukul 1.43 WIB.

“Jadi perkiraan kejadian berdurasi dari masuk sampai ada saksi yang keluar selama 3 menit lewat 53 detik,” kata Rio.

Akibat kejadian tersebut, Bripda Ignatius meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Dalam perkara ini, Polres Bogor telah memeriksa delapan saksi dan mengamankan beberapa barang bukti.

“Pertama rekaman CCTV rusun aspol tersebut, yang kedua adalah satu pucuk senjata api jenis pistol rakitan nonorganik, satu buah selongsong peluru kaliber 45 ACP, satu buah proyektil peluru kaliber 45 ACP, handphone korban, handphone saksi, handphone pelaku, dan lain-lain,” imbuhnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya