Polri Antisipasi Narkoba Zombie Amerika Beredar di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengantisipasi peredaran narkoba zombie yang tengah mewabah di Amerika Serikat (AS).
Wakil Direktur (Wadir) Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Jayadi, mengatakan, antisipasi fenomena di Amerika itu telah dibahas saat Rapat Kerja Teknis (Rakernis) di Badung, Bali, Rabu (24/5/2023) lalu.
"Kemarin pada saat Rakernis di Bali juga kita mengimbau kepada seluruh jajaran untuk mengantisipasi apa yang terjadi di Amerika dan sekitarnya terkait dengan peredaran fentanil yang ada di sana," kata Jayadi di Mabes Polri.
Baca Juga: Narkoba 'Zombie' Menjamur di AS, Efeknya Mengerikan
1. Narkoba zombie mengandung fentanil
Jayadi menjelaskan, narkoba jenis Flakka itu terdapat kandungan fentanil yang memiliki efek samping membuat penggunanya berperilaku seperti zombie.
"Flakka itu didalamnya kandungannya ada fentanil. Fentanil itu merupakan narkotika, di Amerika lagi booming,” ujar Jayadi.
Baca Juga: Jabat Direktur Reserse Narkoba, Kombes Hengki: Jakarta Harus Bebas Narkoba
2. Narkoba zombie dipastikan belum terdeteksi di Indonesia
Editor’s picks
Namun demikian, Bareskrim Polri memastikan narkoba zombie ini belum terdeteksi di Indonesia. Dittipidnarkoba bakal mencegah narkoba zombie masuk ke Indonesia.
“Pertanyaannya, apakah di Indonesia sudah mewabah atau sudah masuk ke Indonesia? Sampai dengan hari ini, sampai dengan saat ini kita belum menemukan," kata Jayadi.
3. Narkoba zombie mewabah di Amerika Serikat
Kasus narkoba zombie mewabah di Amerika Serikat, khususnya di New York dan Los Angeles.
Narkotika zombie ini diketahui adalah obat tranq yang dikenal dengan xylazine, wabah yang dilaporkan di AS menunjukkan banyak di antara mereka mencampur tranq dengan fentanil yang berujung efek serius.
Pemerintah AS telah menetapkan kombinasi narkoba ini sebagai ancaman baru, lantaran kasus overdosis dan kematian di penjuru AS terus mengalami peningkatan.
Baca Juga: Nindy Ayunda Bakal Hadiri Pemeriksaan Kasus Dito Mahendra Hari Ini