Janji Manis Dharma Pongrekun dan Bayi Ajaib di Pilkada DKI Jakarta

Dharma menjelaskan, program ini dibuat semata untuk memberi jalan bagi warga DKI Jakarta menuju sejahtera.

“Mungkin bingung kenapa kita mengajak begini karena selama ini kita terpisah-pisah. Sementara kepentingan kita sama, ingin menjadikan Jakartaku aman. Untuk menjadikan Jakartaku aman, jiwa kita harus tenang,” ujarnya.

“Aman jiwa, baru bisa perut kenyang. Kalau kita tidak kenyang, sulit kita untuk bekerja. Saya tidak ingin ada satupun rakyat Jakarta, khususnya yang ber-KTP Jakarta, itu terintimidasi oleh setiap peristiwa kehidupan yang kita lewati hari per hari,” imbuhnya.

Dharma juga mengumbar janji untuk menggratiskan Jakarta International Stadium (JIS) untuk pendukung Persija, The Jakmania.

Hal itu juga merespons rencana Ridwan Kamil yang dalam waktu dekat akan menemui Jakmania.

“Kami akan mengkaji bagaimana baiknya agar JIS bisa dipakai oleh, bisa dinikmati oleh penggemar persija khususnya sahabat-sahabat saya dari Jakmania. Kalau memang memungkinkan anggaran ada maka kalau perlu kita gratiskan,” kata Dharma.

Dalam kesempatan itu, Dharma juga memperkenalkan Kun Wardana kepada publik. Mantan Wakil Kepala BSSN itu menyebut Kun Wardana dikenal sebagai bayi ajaib.

"Saya Dharma Pongrekun dan calon wakil adalah Kun Wardana Abiyoto, beliau dulu dikenal sebagai bayi ajaib, umur 12 tahun 8 bulan sudah kuliah," kata dia.

Dharma mengaku, pertemuannya dengan Kun Wardana tidak disengaja. Bahkan awal Dharma mendeklarasikan maju sebagai cagub independen, dirinya tak terpikirkan bahwa Kun Wardana akan jadi pendampingnya.

"Kami dipertemukan oleh Tuhan tidak ada rencana sama sekali. Karena di awal saya mendeklarasikan diri belum ada terpikir siapa yang akan mendampingi," ucapnya.

Terkait program keselamatan jiwa, Dharma tidak membeberkan alasan dasar program itu dibuat dan bagaimana cara Dharma-Kun menyelamatkan jiwa warga DKI Jakarta.

“Jangan pakai data empirik, jangan pakai data akademis. Kalau pakai data akademis kita akan selalu berhitung. Jadi bagaimana libatkan kuasa Tuhan, Tuhan akan buka karena kami independen,” kata Dharma.

Dharma juga tidak menjawab saat ditanya apa yang mengancam jiwa warga DKI Jakarta sehingga ia memunculkan program menyelamatkan jiwa.

“Kira-kira apa yang membuat adik merasa terancam?” kata Dharma kepada jurnalis.

“Hanya berbicara masalah uang, anda tidak, anda tidak berpikir dengan jiwa kan. Saya ngajak berpikir supaya kita sama-sama cerdas. Jangan berpikir bahwa keselamatan itu hanya urusan uang. Jangan berpikir kalau keselamatan itu hanya, tetapi yang terpenting di mata Tuhan adalah keselamatan jiwa kita,” imbuhnya.