Jemaah Haji Diimbau Ingat-Ingat Larangan Ihram

- Jemaah haji Indonesia diingatkan patuhi aturan ihram sejak tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
- Beberapa jemaah masih melanggar aturan ihram dengan mengenakan pakaian tidak sesuai, berpotensi kewajiban membayar dam atau denda.
- PPIH Arab Saudi harap jemaah lebih disiplin dalam mematuhi aturan ihram demi kelancaran ibadah haji yang sesuai syariat.
Madinah, IDN Times - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan seluruh jemaah haji Indonesia mematuhi aturan ihram sejak tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Sebab, wilayah Jeddah termasuk dalam miqat bagi jemaah yang akan menunaikan umrah wajib sebelum haji.
Hamid, salah satu petugas pembimbing ibadah PPIH di Bandara Jeddah, mengatakan masih ditemukan sejumlah pelanggaran ihram yang dilakukan jemaah, baik pria maupun wanita. Pelanggaran ini berpotensi kewajiban membayar dam atau denda pelanggaran.
"Masih ada jemaah perempuan yang mengenakan masker yang menutupi wajah saat turun dari pesawat. Sedangkan jemaah laki-laki ada yang masih memakai celana dalam, celana pendek, atau kaos kaki," ujar Hamid, Senin (19/5/2025).
1. Larangan jemaah haji saat berihram

Hamid menjelaskan larangan dalam keadaan ihram harus dipahami dengan baik. Bagi laki-laki, dilarang mengenakan pakaian berjahit, sementara perempuan tidak diperkenankan menutup wajah dan telapak tangan. Selain itu, alas kaki juga harus diperhatikan, disarankan memakai sandal yang tidak menutup mata kaki.
"Selama masih berada di Jeddah, jemaah masih bisa memperbaharui niat ihram jika terjadi pelanggaran. Ini untuk menghindari kewajiban membayar dam. Tapi jika pelanggaran terjadi setelah masuk Makkah, dam harus dibayar," kata dia.
2. Jemaah harus pahami niat ihram

Hamid juga mengimbau jemaah memahami niat ihram sesuai dengan kondisi fisik dan kesehatan masing-masing. Untuk jemaah yang sehat, cukup dengan membaca niat.
“Labbaikaallahumma umratan (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, ibadahku ini sebagai umrah)," ujar dia.
Namun, bagi jemaah lansia atau yang memiliki risiko kesehatan, dianjurkan menggunakan niat isytirath atau niat bersyarat.
“Labbaikaallahumma umratan wa hajjan, fa in habbasani haabisun fa mahilliy haitsu habastaniy (aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, ibadahku ini sebagai umrah dan haji, maka jika sesuatu menghalangiku, maka tempat tahalulku di mana saja aku tertahan)," ujar dia.
3. Jemaah haji diimbau lebih disiplin menaati aturan ihram

PPIH Arab Saudi berharap seluruh jemaah haji Indonesia lebih disiplin dalam memahami dan menaati aturan ihram, demi kelancaran dan kesempurnaan ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan syariat.
"Niat isytirath sangat membantu. Jika jemaah terhalang menyelesaikan umrah, cukup melakukan tahallul dan ibadah tetap sah tanpa perlu membayar dam," imbuhnya