Jusuf Kalla Bahas Virus Corona, dari Lockdown sampai Resesi Ekonomi

Jakarta, IDN Times – Muhammad Jusuf Kalla atau karib dipanggil JK, praktis tidak libur sejak pandemik COVID-19. Setiap hari, pagi hingga sore, Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini berkantor di gedung pusat PMI di kawasan Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.
“Yang lain work from home, saya Sabtu Minggu pun masuk. Kita berkejaran dengan penyebaran virus,” ujar JK, ketika ditemui tim IDN Times, Senin (30/3).
Di usia yang sudah 77 tahun, JK nampak gesit mengawasi pembangunan gudang darurat PMI yang terletak di samping markas PMI. Kerja dikebut pagi sampai malam. Gudang ini diisi logistik penanganan COVID-19 dan dijaga petugas dari TNI.
Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019 yang dikenal dengan semboyan “lebih cepat, lebih baik” itu bergerak cepat antisipasi penyebaran virus SARS-Cov2 atau dikenal dengan virus corona. Tanggal 5 Februari 2020 dia mengundang pimpinan redaksi sejumlah media massa untuk menjelaskan situasi global maupun respons PMI.
Awal Februari, PMI memberikan pelatihan kepada staf dan relawan untuk menangani wabah virus corona yang saat itu sudah menelan korban jiwa sebanyak 213 orang dan menjangkiti 1.527, mayoritas di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. PMI juga mengirimkan bantuan 10 ribu masker ke Hongkong, di mana banyak warga negara Indonesia ada di sana. Sebanyak 20 ribu masker juga dikirim ke Pulau Natuna, tempat isolasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan.
Saat bertemu dengan pemimpin redaksi di minggu pertama Februari itu, JK sudah mengingatkan kualitas rumah sakit yang berbeda-beda, daerah di luar Jakarta, kondisi RS tidak sebagus di kota besar. “Padahal cakupan wilayah Indonesia sangat luas, terdiri dari pulau-pulau,” kata dia.
Dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, awal Maret JK memerintahkan sanitasi dan penyemprotan disinfektan ke seluruh masjid dan musala di tanah air.
JK juga sejak awal menyerukan perlukan karantina wilayah, atau lockdown, dengan memperhatikan kesiapan ekonomi bagi rakyat terdampak. “Menangani pandemik tidak bisa step by step. Ini perang semesta istilahnya kalau zaman dulu,” ucap JK.
Berikut wawancara Suara Millennial by IDN Times bersama JK:
1. Tanggapan Pak JK soal kinerja pemerintah dalam menangani pandemik COVID-19?
Iya sebagaimana juga data yang tiap hari disampaikan oleh pemerintah tiap hari rata-rata terjadi perkembangan merebaknya wabah itu 20 persen, naik terus karena ini maka pada puncaknya nanti besoknya terus-menerus seperti ini artinya maka pada bulan depan atau akhir April bisa mencapai 5 ribuan.
Terjadi peningkatan dan akan terus begitu. Itu pengalaman di banyak negara dan juga karena ini sepertinya selalu dikatakan bertambah secara deret ukur pertumbuhannya. Tentu pemerintah sudah berusaha membikin membuat gugus tugas dan sebagainya, ada suatu upaya tentu walaupun karena ini musibah besar atau bencana besar maka ini harus seluruh bangsa harus melawannya kita.