Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapolri Instruksikan Polda Riau Cepat Padamkan Titik Api

01DC97FB-4DAD-49FD-B406-8B300FE46EED.jpeg
Tampak titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau. (Dok. Humas Polri
Intinya sih...
  • Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo instruksikan Polda Riau respons cepat padamkan titik api karhutla di Bumi Lancang Kuning.
  • Respons cepat untuk memadamkan titip api dilakukan agar karhutla tidak meluas, dengan pemanfaatan alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki.
  • Pentingnya mencegah adanya tambahan hotspot atau titik api, khususnya yang muncul dari unsur kesengajaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajaran Polda Riau untuk merespons cepat apabila menemukan hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bumi Lancang Kuning.

Menurut Sigit, respons cepat untuk memadamkan titip api tersebut dilakukan agar karhutla tidak meluas. Instruksi itu disampaikan usai menerima paparan penanganan karhutla di Gedung VIP Pandawa Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Kamis (24/7/2025).

"Memang kalau kita lihat beberapa upaya sebenarnya sudah dilakukan dari awal mulai dari pencegahan, edukasi, sosialisasi, dan kemudian tentunya melakukan upaya untuk terus mengaktifkan aplikasi yang kita miliki untuk terus bisa memonitor sekaligus tentunya yang kita harapkan respons cepat manakala ada titik hotspot," kata Sigit.

Dalam pemaparan tersebut, Sigit menyebut sudah dilakukan sejumlah upaya dari TNI-Polri dan elemen terkait lainnya dalam proses pemadaman api karhutla.

Mulai dari pemanfaatan alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki, baik oleh Satgas maupun mungkin memanfaatkan alat-alat yang juga dimiliki oleh para perusahaan.

"Namun di sisi lain saya lihat tadi titik api masih tetap ada sehingga kemudian ada penggunaan water bombing dan juga modifikasi TMC ya," ujar Sigit.

Dalam hal ini, Sigit menegaskan, pentingnya untuk mencegah adanya titik api atau hotspot tambahan.

"Oleh karena itu tentunya memang penting untuk tidak lagi ada tambahan hotspot ataupun titik api, khususnya yang muncul dari unsur kesengajaan," ujar Sigit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us