Kepala BNPB Sebut Karhutla di Riau Tahun Ini Lebih Besar Ketimbang 2023

- Sebanyak 845 titik api yang tidak bisa dijangkau satgas darat telah dipadamkan Hingga Selasa, tercacat 845 titik api yang tidak bisa dijangkau oleh satuan tugas (satgas) darat sudah dilakukan penyiraman menggunakan helikopter.
- Kebakaran 2025 disebut lebih parah dibanding 2023 Kepala BNPB berharap masyarakat bisa belajar dari kebakaran hutan dan lahan yang pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya.
- Upaya penanganan kebakaran masih terus dilakukan Sementara, upaya penanganan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Riau hingga kini masih terus berjalan.
Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan dan hahan (karhutla) di Gedung Serindit, Pekanbaru, Riau, Rabu (23/7/2025). Rapat membahas pengendalian karhutla di Riau agar berjalan dengan baik, karena kebakaran tahun ini dianggap lebih besar ketimbang 2023.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, ada tiga hal yang akan dilakukan BNPB terkait upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan, yaitu melalui operasi modifikasi cuaca (OMC), penggunaan helikopter water bombing, dan penambahan personel satgas darat.
“Kemarin pelaksanaan OMC dilakukan dengan enam sortie dari pagi hari hingga pukul 9 malam,” kata Suharyanto.
1. Kebakaran 2025 disebut lebih parah dibanding 2023

Suharyanto berharap masyarakat bisa belajar dari kebakaran hutan dan lahan yang pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Pada 2015 dan 2019, aktivitas masyarakat Riau pernah lumpuh karena kebakaran hutan dan lahan. Lalu kembali terjadi pada 2023 dengan skala yang dinilai lebih kecil. Namun, menurut Suharyanto, kebakaran yang terjadi tahun ini lebih besar, karena pembakaran lahan dan hutan banyak dilakukan masyarakat.
“Kami imbau kepada masyarakat Riau, jangan sampai di 2025 ini justru kebakarannya lebih besar dari 2023, artinya kesadaran masyarakat untuk menjaga lahan ini menurun,” kata dia.
2. Sebanyak 845 titik api yang tidak bisa dijangkau Satgas Darat berhasil dipadamkan

Hingga Selasa, 22 Juli 2025, tercacat 845 titik kebakaran yang tidak bisa dijangkau Satgas Darat, sudah berhasil dipadamkan menggunakan helikopter.
Suharyanto menyampaikan BNPB akan mengusulkan penambahan personel, khususnya di wilayah Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu, karena kurangnya personel Satgas Darat di wilayah kebakaran tersebut.
3. Upaya penanganan karhutla masih terus dilakukan

Sementara, upaya penanganan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Riau hingga kini masih terus berjalan.
“Tetapi secara umum proses penanganan di Riau ini ada kemajuan, meskipun masih harus terus ditingkatkan. Tentu saja penanganan di daerah tidak bisa dikerjakan oleh satu institusi, semua harus dilakukan bersama,” kata Suharyanto.