Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono. Doc IDN Times
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono sebelumnya menegaskan, penyebab utama kematian Afif murni akibat melompat ke sungai, bukan karena penyiksaan anggota.
Suharyono menyebut, pada saat kejadian, Afif diduga ikut tawuran dan kabur saat dibubarkan tim Sabhara Polda Sumbar hingga terjun ke sungai.
"Saat di TKP di Jembatan Kuranji, sepeda motor yang dibawa Aditia yang membonceng Afif terjatuh. Dan memang jatuh, dan memang ditendang anggota kami dua orang. Sudah kami periksa anggotanya. Jatuh di titik satu sampai lima (sisi kiri jembatan), jadi memang kencang laju sepeda motornya," ujarnya di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6/2024).
"Afif Maulana mengajak lompat, 'Bang kita melompat saja'. Dijawab Aditia, 'Jangan lompat, kita menyerahkan diri saja'. Upaya mengajak sudah jelas, upaya ingin melompat sudah jelas, upaya ditolak ajakan itu sudah jelas. Tetapi kita hanya satu tidak ada saksi yang melihat, kapan dia melompat. Kapan dia melakukan niatnya itu. Kapan dia merealisasikan ajakannya itu," sambungnya.
Saat polisi datang, Aditia sedang sibuk mencari gawainya yang hilang. Dalam waktu hitungan detik, dia menengok ke kiri, lehernya dipegang polisi.
"Saat ditangkap, Aditia menyampaikan ke anggota polisi, 'Pak teman saya tadi ada melompat'. Polisinya menjawab tidak mungkin, dan tidak percaya menerima informasi dari Aditia. Ini kami meluruskan sesuai fakta, tidak asumsi atau mengada," tutur Suharyono.