Ibu korban, Diana (43 tahun). (IDN Times/Imam Faishal)
Sebelumnya, ibu korban, Diana (43) menceritakan, peristiwa itu berawal saat Saleh meminta izin untuk bekerja di Thailand. Kepada Diana, Saleh mengaku diajak oleh perempuan berinisial S dan dijanjikan bekerja di sebuah hotel wilayah Thailand.
Diana mengatakan, Saleh langsung berangkat ke Thailand pada pertengahan Februari 2025.
"(Berangkatnya) tanggal 17 atau 16 (Februari 2025) saya lupa. Pokoknya tidak lama dia (minta izin ingin ke Thailand), dia berangkat," kata dia kepada jurnalis saat ditemui rumahnya wilayah Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3/2025).
Sesampainya Saleh di Thailand, Diana rutin melakukan komunikasi selama empat hari berturut-turut. Namun, ponsel Diana sempat rusak dan terputus komunikasi.
Pada Minggu (2/3/2025) malam, Diana sempat menerima video call dari rekan kerja Saleh. Saat itu, teman kerja Saleh memperlihatkan kondisi korban yang sudah tidak berdaya dan tidak merespons saat ditegur.
"Terus saya ditanya sama temannya, 'Ibu, apakah Saleh punya riwayat kejiwaan?' Ya, saya ngebantah. Emang anak saya gak ada riwayat kejiwaan," kata dia.
Tidak lama kemudian, rekannya kembali menelepon Diana dan memberitahu bahwa Saleh sudah meninggal pada Senin (3/3/2025).
Setelah anaknya meninggal, Diana pun baru mengetahui bahwa anaknya berada di Kamboja dan bekerja sebagai operator judi online (judol).
"Pas tahu-tahunya udah meninggal, tahunya dia judol. Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja," ujar dia.