Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) berharap masyarakat tidak berspekulasi soal hasil autopsi jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Entis Sutisna atau Sule, yang kematiannya dianggap janggal oleh keluarganya.
Termasuk, munculnya kabar kematian Lina akibat dugaan diracun. Karena hasil autopsi dari kepolisian sampai sekarang belum keluar.
Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Saptono Erlangga mengatakan, kepolisian masih menunggu hasil autopsi jenazah Lina. Sehingga jika ada yang menyebut kematian Lina karena diracun, hal tersebut belum bisa dipastikan.
"Semua prosedur dalam autopsi, semua kemungkinan yang menjadi penyebab kematian pasti akan diperiksa oleh tim forensik," ujar Erlangga saat dihubungi IDN Times, Minggu (12/1).
Erlangga menjelaskan, dalam prosedur autopsi, seluruh kemungkinan yang menjadi akibat kematian akan diperiksa dan didalami. Baik itu dari faktor kecelakan, kekerasan, dan racun.
"Semua faktor didalami, dari faktor kekerasan, kecelakaan, dan faktor minun racun," kata dia.
Erlangga menyebutkan banyak faktor penyebab kematian akibat racun, bisa saja racun karena obat yang dikonsumsi selama sakit atau faktor racun karena sakit. Sehingga ia berharap tidak ada peresepsi bermunculan sebelum hasil autopsi keluar.
"Faktor racun ada banyak, kan bisa lain-lain, ada racun faktor konsumsi obat selama sakit kan juga bisa. Jadi dalam prosedur autopsi yang diduga karena ketidak wajaran penyebab kematian kan banyak," kata dia.
Menurut Erlangga kepolisian masih melakukan pendalaman autopsi jenazah Lina. "Sudah ada sampling di laboratorium dan kemudian dianalisis oleh tim, baru ada kesimpulannya," ujar dia.
Polrestabes Bandung bersama tim forensik dan penyidik membongkar makam jenazah mantan istri Entis Sutisna alias Sule, Lina Jubaedah, Kamis(9/1). Pembongkaran makam untuk keperluan visum, setelah anak almarhum, Rizky Febian, melaporkan dugaan kejanggalan kematian Lina.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erlangga saat ditemui di lokasi pembongkaran, di makam Sekelimus Utara 1, Kelurahan Batununggal, Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat menyebutkan tidak butuh waktu lama untuk proses autopsi jenazah Lina.
"Prosesnya saya kira satu hari cukup, tapi nantikan memerlukan analisis dari tim forensik," kata Erlangga, Kamis (9/1).
Pelaporan Rizky masih berstatus penyelidikan pihak kepolisian. Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sebagian saksi, di antaranya pihak keluarga dan suami almarhum, Teddy Pardiyana.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb