Kemensos Gelontorkan Jaminan Hidup Korban Gempa Palu Rp38 Miliar
Palu, IDN Times - Kementerian Sosial sudah menyalurkan jaminan hidup dan santunan pada ahli waris yang keluarganya meninggal dunia akibat bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Bantuan diberikan baik berupa bantuan logistik di masa tanggap darurat, kemudian juga santunan untuk ahli waris, dan bantuan jaminan hidup," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara saat mengunjungi hunian tetap di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (29/10).
1. Kemensos sudah merealisasikan bantuan jaminan hidup Rp38 miliar
Juliari mengungkapkan untuk jaminan hidup sampai saat ini, Kemensos sudah merealisasikan bantuan jaminan hidup kepada 15.949 KK atau 63.891 jiwa, dengan nilai Rp38,3 miliar.
"Sampai saat ini jaminan hidup diberikan kepada pengungsi senilai Rp10 ribu per hari per jiwa selama 60 hari, setelah melalui verifikasi oleh pemerintah daerah," kata dia.
Adapun rincian penerima jaminan hidup di Palu kepada 10.581 KK atau 39.400 jiwa senilai Rp23,6 miliar di Sigi ada 4.177 KK (15.191 jiwa) dengan nilai Rp9,1 miliar. Kemudian di Donggala kepada 1.191 KK (9.300 jiwa) senilai Rp5,6 miliar.
2. Kemensos terima permintaan jaminan hidup dari Kabupaten Sigi untuk 15.636 KK
Selain itu, Kemensos juga menerima usulan permintaan jaminan hidup dari Kabupaten Sigi untuk 15.636 KK atau 53.514 jiwa dengan nilai Rp32,1 miliar.
"Usulan tersebut telah dilayangkan kepada Kemensos berdasarkan Surat Bupati Sigi Nomor 367-453 Tahun 2019 tanggal 7 Oktober 2019 dan Surat Bupati Sigi Nomor 367-453 Tahun 2019 tanggal 17 Oktober 2019," kata Juliari.
3. Santunan ahli waris dapat Rp15 juta
Untuk santunan ahli waris yang keluarganya meninggal akibat bencana telah disalurkan kepada 1.906 jiwa, dengan nilai Rp15 juta per jiwa.
“Total santunan yang sudah disalurkan senilai Rp28.590.000.000,” kata Juliari.
Rinciannya, satunan ahli waris untuk Kota Palu disalurkan kepada 1.383 jiwa dengan nilai total Rp20,8 miliar. Di Sigi sebanyak 378 jiwa dengan nilai Rp5,7 miliar, Donggala sebanyak 130 jiwa dengan nilai Rp1,9 miliar, dan Parigi Moutong sebanyak 15 jiwa dengan nilai Rp225 juta.
4. Penerima bantuan harus diverifikasi
Terkait adanya warga yang terkena bencana Palu namun tidak mendapat jaminan hidup, Juliari menjelaskan, ada proses verifikasi yang dilakukan pemerintah daerah.
"Jadi ada verifikasinya, sehingga memang tepat sasaran," ujar dia.
