Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
D6E042A0-5A3D-4134-9B46-8736C2347A58.jpeg
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya sih...

  • Kementan temukan 250 ton beras ilegal masuk Indonesia dari Sabang, Aceh.

  • Kementan berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk tindaklanjuti laporan dan segel gudang milik PT Multazam Sabang Group.

  • Penyelundupan beras juga ditemukan di Batam, mengancam rencana swasembada pangan Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementrian Pertanian (Kementan) mengungkap kasus 250 ton beras ilegal masuk ke Indonesia. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, beras itu masuk lewat Sabang, Aceh pada Minggu (23/11/2025).

"Kami terima laporan tadi sekitar jam 2 bahwasannya ada beras masuk di Sabang itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat," ujar Amran Sulaiman di kediamannya di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (23/11/2025).

1. Kementan langsung berkoordinasi dengan TNI-Polri

Pengungkapan tindak pidana perlindungan konsumen terkait beras yang tidak sesuai standar mutu (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Amran yang juga merupakan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini mengatakan pihaknya langsung berkomunikasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

"Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pangdam, langsung disegel ini (gudang) berasnya, enggak boleh keluar," ujarnya.

2. Gudang milik PT Multazam Sabang Group disegel

Pengungkapan tindak pidana perlindungan konsumen terkait beras yang tidak sesuai standar mutu (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Gudang yang disegel tersebut milik PT Multazam Sabang Group. Tim hingga saat ini masih bekerja untuk mencari pihak-pihak yang harus bertanggung jawab secara hukum.

"Nah, ini dengan berbagai dalilnya, berbagai teori-teori kebenaran. Yang jelas kalau sudah panglima tertinggi, Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa tidak boleh impor karena stok kita banyak, seluruh warga negara Indonesia apalagi aparat atau pegawai seluruh Indonesia harus patuh pada perintah panglima tertinggi, perintah Bapak Presiden," tutur Amran.


"Hari ini kami sampaikan bahwa itu kita segel dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya," lanjutnya.

3. Kementan juga menemukan penyelundupan beras di Batam

Pengungkapan tindak pidana perlindungan konsumen terkait beras yang tidak sesuai standar mutu (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Selain di Sabang, Amran mengaku mendapat informasi mengenai kejadian serupa di Batam. Dia masih memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Bahkan kami dapatkan juga laporan, tapi kami sementara baru telepon Kapoldanya, juga di Batam ada yang masuk, tetapi itu belum bisa dipastikan," ucap dia.

Amran mengatakan, kejadian tersebut bisa menghambat rencana swasembada pangan Indonesia yang ditargetkan tercapai pada awal Desember pekan depan.

"Kita bisa sampaikan bahwa Indonesia sudah swasembada. Jangan diganggu lagi. Kalau ada, pasti kita usut," kata Amran.

Editorial Team