Kemenpar Kejar Status UGC Demi Promosikan The Kaldera Danau Toba

The Kaldera Danau Toba bakal berkelas dunia

Tobasa, IDN Times – Kemenpar terus mempromosikan destinasi wisata Indonesia ke mancanegara demi menjadikannya berkelas dunia. Untuk menyulapnya menjadi berkelas, sebuah destinasi wisata harus punya status pengesahan yang dikeluarkan lembaga dunia. Untuk itu, saat di The Kaldera Danau Toba, Menpar Arief Yahya meminta progres perkembangan UNESCO Global Geopark (UGC) yang ditargetkan 2019 ini masuk.

“Pilihan buat Danau Toba adalah status UGG, agar levelnya naik dan diakui dunia,” kata Menteri Pariwisata RI Arief Yahya.

Lalu bagaimana status Danau Toba sampai 18 Juli 2019? Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem, Deputi Pengembangan Destinasi Kemenpar, Indra Ni Tua menjelaskan bahwa tiga surat Menteri Pariwisata sudah diterima UNESCO Headquarters Paris, Prancis, yakni pada 19 Maret 2019, 29 Mei 2019, dan terakhir 27 Juni 2019, tiga pekan silam. 

Semua itu sudah dilampiri Final Report, Executive Summary Masterplan GNKT, Surat GNKT kepada Menteri Pariwisata, dan surat-surat sebelumnya. “Dubes RI untuk UNESCO, Pak Surya Rosa di Paris terus memonitor. Kemarin beliau bertemu Margareth Patzak yang menangani dokumen kita, katanya oke, dan sudah mengirim ke cloud council yang akan mengevaluasinya,” kata Indra Ni Tua. 

“Insyaallah, Geopark Kaldera Toba bisa ditetapkan sebagai UGG di bulan September 2019 ini,” tutur Hiramsyah S Thaib, Ketua Tim Percepatan 10 Bali Baru yang juga ikut saat Menpar Arief Yahya mempresentasikan kembali keseriusan pemerintahan Presiden Jokowi untuk membangun Geopark Danau Toba. 

1. Danau Toba sebagai destinasi super prioritas

Kemenpar Kejar Status UGC Demi Promosikan The Kaldera Danau TobaIDN Times/Kemenpar

Kepada media di The Kaldera Danau Toba, Menteri Arief Yahya menjelaskan bahwa untuk menjadi destinasi kelas dunia, 3A-nya juga harus standar internasional. “Khusus Atraksi, Danau Toba harus berkelas dunia. Potensinya sangat kuat, nature-nya kuat, culture-nya ada, event buatan juga sangat kuat. Komitmen Pak Presiden Jokowi untuk pariwisata juga sangat serius, dan sudah menjadikan Danau Toba sebagai destinasi super prioritas,” ungkap Menpar. 

Selain Danau Toba yang masuk destinasi super prioritas, sekarang ada Borobudur Joglosemar, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo Komodo NTT, dan KEK Likupang Minahasa Utara (Minut) Sulawesi Utara. “Kalau atraksinya sudah kelas dunia, diakui dunia, maka mudah untuk mempromosikan di pasar-pasar utamanya,” kata Arief Yahya. 

Sambil menunggu status UNESCO Global Geopark, Menpar Arief Yahya meminta agar The Kaldera Danau Toba segera bersiap dan berbenah serta ikutkan juga pihak ketiga memang sudah punya pengalaman bergerak di sana untuk mengelola secara profesional. Kalau kawasan tersebut mulai ramai dikunjungi orang, instagenic, banyak spot selfie, seperti komunitas Genpi membuat Destinasi Digital selama duantahun terakhir, maka bisnis pariwisata akan hidup. 

Setelah itu, investor akan makin tertarik mengembangkan usahanya di The Kaldera juga. “Kalau kita bisa membayangkannya, maka kita pasti bisa mewujudkannya. Begitupun prinsip dalam membangun ekosistem pariwisata di sini,” tutur Menpar.

Bagaimana dengan Akses di The Kaldera Danau Toba? Bandara Silangit sendiri sudah internasional dan sedang diperbesar terminalnya. Panjang runway juga sudah dibangun untuk pesawat berbadan menengah. Tol Kualanamu –Tebing Tinggi sudah beroperasi. Jalan Tebing Tinggi– Parapat diperlebar, ditambah inner ring road dan outer ring road. Empat pasang dermaga di Samosir dan satu lagi di Pulau Sumatera juga sudah. “Dari dua kapal yang dijanjikan Pak Jokowi, satu sudah. Tinggal satu lagi,” ungkap Arief Yahya.  

2. Danau Toba begitu potensial dipromosikan di kancah dunia

Kemenpar Kejar Status UGC Demi Promosikan The Kaldera Danau TobaInstagram.com/@menpar.ariefyahya

Di antara 4 Destinasi Super Prioritas lain, Danau Toba tergolong paling cepat dan paling maju infrastruktur aksesnya. “Dulu, Silangit itu nol, dan saya yang ngotot untuk dibangun. Dulu dicibir, siapa yang mau terbang ke sana? Sekarang anda bisa cek sendiri 450 ribu orang turun via Silangit, Siborong Borong,” kata Arief Yahya. 

Kalau kunjungan wisnus ke Danau Toba bisa terus bertumbuh pesat, Arief Yahya yakin jumlah pengunjung internasional juga akan bertumbuh besar. Sumut dengan ikon Danau Toba itu targetnya 1 juta wisman. Apakah itu mimpi? “Tidak! Itu bisa kita raih, asal infrastruktur aksesnya memadai. Anda bisa bayangkan, 1 juta orang itu jika spending-nya USD 1000 saja, sudah akan nada perputaran uang senilai Rp 14 triliun. Maka masyarakat dan industri akan makmur di sini,” tutur Menpar Arief.  

Menpar mengatakan, kalau akses dan atraksi sudah kelas dunia dan hebat, maka para pelaku industri pariwisata akan hidup dan membuat amenitas. Dalam hal ini paling dominan di akomodasi. “Saya yakin bisa!” tutur Menpar Arief.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya